Virgil van Dijk, Antara Mitos dan Prestasi

Keberhasilan Liverpool meraih Liga Champions adalah prestasi pribadi Van Dijk. Kini bek timnas Belanda ini juga dijagokan memenangi Ballon d'Or tahun ini.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 31 Agu 2019, 17:15 WIB
Bek Liverpool Virgil van Dijk memegang piala penghargaan Pemain Terbaik Eropa 2018-2019 selama undian babak grup di Grimaldi Forum, Monako, Kamis (29/8/2019). Virgil van Dijk berhasil mengungguli Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. (AP Photo/Daniel Cole)

Liputan6.com, Jakarta Lompatan besar dirasakan bek tengah Liverpool, Virgil Van Dijk, dalam kariernya di sepak bola dunia. Kerja kerasnya di kompetisi paling ketat di dunia, Liga Inggris, berbuah manis setelah pemain kelahiran Breda, 8 Juli 1991 ini dinobatkan sebagai Pemain Pria Terbaik versi UEFA pada tahun ini.

Teristimewanya lagi Virgil van Dijk berhasil mengalahkan nama-nama besar seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. "Saya bangga menerima trofi ini. Penghargaan tersebut saya persembahkan untuk orang-orang yang telah membantu saya," ujar Van Dijk.

"Saya harus berterima kasih kepada rekan setim saya karena mereka membantu saya meraih pencapaian seperti sekarang," kata Van Dijk menambahkan.

Keterampilan dan kerja keras memang jadi faktor utama Van Dijk disebut sebagai pemain terbaik.

Liverpool membeli Van Dijk dari Southampton pada Januari 2018. Saat itu nilai transfernya sebesar 70,92 juta poundsterling (sekitar Rp 1,3 triliun) dan menjadikannya sebagai bek termahal dunia.

Liverpool tak sia-sia mengeluarkan dana sebanyak itu. Penampilan Van Dijk bersama The Reds terus meroket. Bahkan, ia berhasil mengantar Liverpool ke final Liga Champions meski akhirnya kalah dari Real Madrid.

Virgil van Dijk akhirnya bisa mengangkat trofi Liga Champions pada musim 2018-2019. Ia berhasil membawa Liverpool menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0.


Mitos

Bek Liverpool, Virgil van Dijk, membuang bola saat melawan Arsenal pada laga Premier League di Stadion Anfield, Liverpool, Sabtu (24/8). Liverpool menang 3-1 atas Arsenal. (AFP/Ben Stansall)

Van Dijk tampil memukau pada musim 2018/2019 yang lalu. Dia dikenal sebagai bek tangguh. Karena kemampuannya itu, muncul mitos jika pemain ini sangat sulit dilewati lawannya di Liga Inggris.

Meski akhirnya, mitos sulit melewati Van Dijk dipatahkan pemain Arseal, Nicolas Pepe. Momen itu terjadi pada menit ke-18. Nicolas Pepe sukses melewati pengawalan Van Dijk. Pemain berusia 24 tahun pun mencetatkan diri sebagai pemain pertama yang melewati Van Dijk setelah 50 pertandingan berlalu.

Berdasarkan catatan Squawka, kali terakhir Van Dijk dilewati oleh pemain lawan terjadi pada Maret 2018 silam, pelakunya adalah Mikel Merino dari Newcastle United.

Pada musim 2019/2020 ini, Van Dijk tercatat sudah dua kali dilewati oleh pemain lawan. Nicolas Pepe adalah orang kedua. Orang pertama yang melewatinya adalah Gabriel Jesus pada laga Community Shield.


Nyaris Meninggal

Pemain Liverpool, Virgil van Dijk dan Fabinho merayakan kemenangan atas Barcelona pada laga semifinal Liga Champions 2019 di Stadion Anfield, Selasa (7/5). Liverpool menang 4-0 atas Barcelona. (AP/Peter Byrne)

Perjalanan karier Van Dijk ternyata pernah mendapat halangan. Bek timnas Belanda ini sempat menderita penyakit yang mematikan, bahkan ia hampir kehilangan nyawanya pda 2012 lalu.

Dilaporkan usus buntu Van Dijk sempat pecah, memicu peritonitis dan uraemia. Komplikasi kedua penyakit tersebut sangat mematikan dan mayoritas penderitanya meninggal karena tak mampu bertahan.

"Itu menjadi kali pertama, sepakbola tak ada artinya bagi saya. Jadi tak penting, karena saya cuma berpikiran bagaimana caranya bertahan hidup," kata Van Dijk dilansir Daily Mirror.

Van Dijk sempat frustrasi bahkan merasa ajalnya sudah semakin dekat. "Saya sudah berwasiat, jika nantinya meninggal, uang yang ada diberikan ke ibu. Tubuh saya saat itu lumpuh, tak mampu bergerak. Otomatis, hal terburuk terlintas di pikiran saya," jelas Van Dijk.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya