Liputan6.com, Manokwari - Polda Papua Barat memperketat pengamanan objek-objek vital untuk mengantisipasi pengaruh aksi ricuh di Jayapura, Papua, ke daerah tersebut.
Kepala Biro Operasional Polda Papua Barat, Kombes Muhammad Sagi mengatakan, peran personel di seluruh satuan dioptimalkan untuk menjamin stabilitas keamanan di seluruh wilayah.
Personel pengamanan untuk objek-objek vital nasional pun diperbanyak termasuk di gedung pemerintahan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Personel Polda dan Polres semua kita maksimalkan. Kita pun didukung penuh TNI untuk menjamin keamanan Papua Barat," kata Sagi seperti dilansir dari Antara, Sabtu (31/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengemukakan, Polda Papua Barat memperoleh tambahan sebanyak 1.256 personel brimob dari beberapa Polda di wilayah timur.
Tujuannya untuk mempercepat pemulihan situasi baik di Manokwari, Sorong, Fakfak maupun daerah lain yang sempat terjadi aksi.
"Kita didukung personel pengamanan dari Polda Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Maluku juga Polda Bali. Begitu pula TNI, ada bantuan prajurit Kostrad dari beberapa daerah yang diperbantukan di sini," ucap Sagi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kurang Personel
Sesuai perintah Kapolri Jenderal Tito Karnavian, personel bawah kendali operasi atau BKO itu akan berada di Papua Barat hingga daerah itu benar-benar aman.
BKO Brimob yang diperbantukan di Papua Barat ditempatkan di sejumlah daerah. Manokwari memperoleh sebanyak 470 personel dan Sorong 589 personel.
"Sekali lagi kehadiran mereka untuk memastikan seluruh daerah di Papua Barat aman. Negara punya kewajiban untuk menjaga setiap daerah aman. Itu yang tujuan atas pergeseran pasukan dari daerah lain ke Papua Barat," sebut Sagi.
Sagi juga mengungkapkan, kekuatan Polda Papua Barat saat ini masih kurang, sehingga dalam situasi seperti ini butuh dukungan dari Polda lain.
Advertisement