Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta angkat bicara mengenai banyaknya pemohon Program Samawa Rumah DP 0 Rupiah yang permohonannya belum dapat disetujui.
Kepala Unit Fasilitasi Pemilikan Rumah Sejahtera Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dzikran Kurniawan mengimbau, agar warga yang mengajukan permohonan untuk mengurangi konsumsi cicilan sebelumnya.
"Program ini memang menyasar pemohon dengan kondisi keuangan dan pengelolaannya yang baik. Meski masuk dalam kategori, peserta program ini perlu memiliki kondisi keuangan yang sehat dengan pengelolaan yang juga baik," ujar Dzikran seperti dikutip dari Antara, Sabtu 31 Agustus 2019.
Dzikran mencontohkan, jika pemohon ingin mencicil Rumah DP 0 Rupiah, sebaiknya tidak dalam keadaan tengah mencicil kendaraan atau barang lainnya. Tujuannya, agar tidak memberatkan dalam membayar cicilan bulanan KPR yang diajukan.
Baca Juga
Advertisement
Dzikran menjelaskan, banyak pemohon memiliki pola pengelolaan keuangan yang kurang sehat. Profil pemohon seperti ini biasanya memiliki beberapa tanggungan kredit pinjaman yang jumlahnya cukup tinggi, sehingga nantinya berpotensi akan memberatkan mereka dalam membayar cicilan KPR.
Di samping itu, sejumlah pemohon didapati ternyata telah memiliki skema KPR dari bank lain, serta terdapat pula beberapa pemohon yang memiliki kredit bermasalah. Karena itu, pengajuan KPR mereka belum dapat disetujui.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan bahwa rumah susun milik (rusunami) DP 0 Rupiah di Klapa Village, Jakarta Timur tidak akan bisa disalahgunakan untuk disewakan atau dijual kembali oleh pemiliknya.
Menurut Anies, sudah ada regulasi khusus untuk mencegah hal itu terjadi.
"Jadi ada mekanisme untuk menahan (penyimpangan itu)," ujar Anies di Rusunami Klapa Village, Jakarta Timur, Sabtu (31/8/2019).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Lebih Bersyukur
Saat ini, Anies menilai semua pemilik Rumah DP 0 Rupiah sangat bersyukur memiliki rusun itu dan tidak berniat memindah tangan unit.
"Tapi kalau melihat mereka, mereka sedang bersyukur sekali punya rumah. Jadi mudah-mudahan sih rasanya tidak dalam posisi ingin menjual lagi," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Kelik Indriyanto menjelaskan, rusunami DP 0 tidak untuk investasi. Tujuan awal dibangunnya rusunami itu yaitu agar warga bisa memiliki rumah pertama mereka. Apalagi, proses seleksi dilakukan dengan ketat.
"Untuk mekanisme kembali dijual pun tidak mudah, nanti akan harus melewati BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) kita, tidak bisa langsung ke tangan orang lain lagi. Itu mungkin untuk mencegah adanya penggunaan rumah ini untuk investasi," kata Kelik.
Advertisement