Liputan6.com, Jakarta - Ed Sheeran sudah merampungkan konser turnya yang digelar di 46 negara. Selama 2,5 tahun digelar, konser bertajuk "Divide" akhirnya selesai. Pelantun "Shape of You" ini menggelar konser terakhirnya di Ipswich, Inggris pada Senin (26/8/2019) lalu.
Konser tur Divide bisa dibilang sukses besar. Menurut laporan Wall Street Journal, pendapatan konser tur Divide diperkirakan mencapai US$ 750 juta atau lebih dari Rp 10.6 triliun dalam kurs yang berlaku hari ini. Berkat pencapaiannya ini, Ed Sheeran dinobatkan sebagai penyanyi solo dengan penghasilan tertinggi pada 2018.
Baca Juga
Advertisement
Di balik kesuksesan konser tur yang digelarnya, Ed Sheeran malah membawa kabar sedih bagi para penggemarnya. Dilansir People, Kamis (28/8/2019), Ed Sheeran mengumumkan akan istirahat sejenak dari industri musik selama 18 bulan.
"Aku senang sekali kalian semua ada di sini dan kita mengakhirinya di Ipswich. Ini adalah pertunjukan terakhir ku mungkin untuk 18 bulan," tutur Ed Sheeran.
Sebelum sukses menjadi penyanyi tenar, Ed Sheeran sempat merasakan kesusahan. Seperti apa? Ini empat kisah perjalanan karier Ed Sheeran.
1. Penyanyi Gereja
Bakat menyanyi sudah dimiliki oleh Ed Sheeran sejak berumur empat tahun. Di usianya yang masih belia, Ed Sheeran sudah berani untuk tampil di hadapan para jemaat gerejanya.
Ed Sheeran pun semakin percaya diri dan mulai berlatih bermain gitar saat usinya 11 tahun. Melalui kelas gitar itulah, Ed Sheeran bertemu dengan seseorang yang menginspirasinya untuk menulis lagu.
Advertisement
2. Merilis Album Umur 13 Tahun
Ed Sheeran sudah menekuni dunia musik sejak lama. Pada 2005, Ed Sheeran pernah merilis album bertajuk The Orange Room saat ia berusia 13 tahun. Dua tahun setelahnya, Ed Sheeran mengeluarkan album lagi dengan judul Want Some?
3. Menjadi Gelandangan
Saat berumur 16 tahun, Ed Sheeran pindah ke London untuk melanjutkan pendidikannya. Ed Sheeran kuliah di salah satu universitas musik yang ada di sana. Namun setelah lulus, Ed Sheeran tidak punya uang untuk menyewa sebuah tempat tinggal.
Oleh karena itu, Ed Sheeran menjadi gelandangan selama dua tahun. Ed Sheeran pernah tidur di kawasan kereta bawah tanah atau bergilir menginap di rumah temannya.
Bahkan, dirinya pernah tidur di sudut luar Istana Buckingham. Di tempat inilah Ed Sheeran menulis lagu berjudul "Homeless".
Advertisement
4. Pindah ke Los Angeles
Setelah menyadari kariernya tidak berkembang di London, Ed Sheeran memutuskan untuk pindah ke Los Angeles. Di sana, Ed Sheeran bertemu dengan Jamie Fox, seorang penyanyi di Amerika.
Jamie Foxx yang melihat bakat Ed Sheeran, mengizinkannya untuk tinggal di rumah Jamie Foxx. Ed Sheeran melakukan rekaman di rumah Jamie Foxx.
Setelah dikenal, Ed Sheeran ditawari kontrak oleh Atlantic Records. Mulai saat itu, nama Ed Sheeran mulai dikenal oleh masyarakat luas.
(Maria Advensiani/Mgg)