Tebing Batu Longsor Menelan Pekerja di Cilacap dan Kebumen

Gemuruh itu berasal dari guguran tanah longsor di tebing tambang batu belah ini. Kitam segera mencari Giman, untuk memastikan keselamatan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 01 Sep 2019, 09:00 WIB
Truk ringsek tertimpa reruntuhan longsor batu cadas di Dukuh Sumelang Desa Gemeksekti, Kebumen, Sabtu, 31 Agustus 2019.. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Selepas Dzuhur, Kitam (50), penambang batu belah di Dusun Lengkong, Desa Jeruklegi, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah kembali menggali di tebing tambang batu belah usai istirahat siang.

Sementara, rekannya sesama penambang, Giman (52) juga menggali di sisi berbeda. Giman datang ke tambang batu di tanah milik Muhyadi ini sekitar pukul 13.30 WIB.

Ia berkonsetrasi penuh untuk menggali batu belah di tebing. Keahlian, pengalaman dan konsentrasi adalah kunci agar luput dari marabahaya.

Menggali bongkahan batu di tebing tanah sangat berbahaya. Bisa saja, batu sebesar gajah itu longsor dan menimpa sang penambang.

Gemuruh guguran tanah dan batu lazim terdengar di penambangan batu belah. Tetapi, kali ini suara gemuruh itu lebih keras dari biasanya.

Ternyata, gemuruh itu berasal dari guguran tanah longsor di tebing tambang batu belah ini. Kitam segera mencari Giman, untuk memastikan keselamatan rekannya ini.

Tetapi, tak terdengar sahutan. Tak nampak pula rekannya ini di sekitar lokasi. Sementara, peralatan gali berada di sekitar lokasi berdekatan dengan guguran tanah.

"Setelah dicari korban sudah tertimbun tanah kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Jeruklegi,” kata Kapolsek Jeruklegi, AKP Nyoman Sudarjana, Sabtu, 31 Agustus 2019.

Mendapat laporan tersebut, polisi meluncur ke lokasi dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Dari bukti-bukti yang ditemukan dan keterangan saksi-saksi di lokasi longsor, tak ditemukan tanda-tanda tindak pidana dalam peristiwa ini.


Tebing Batu Cadas Longsor Menimpa Truk Beserta Sopirnya

Longsor di tebing tambang batu di Jeruklegi, Cilacap menewaskan satu penambang, Sabtu, 31 Agustus 2019. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)

"Diduga korban tertimpa tanah longsor saat menggali batu belah," kapolsek mengungkapkan.

Barangkali kebetulan, longsor tambang batu cadas ternyata juga terjadi di Dukuh Sumelang Desa Gemeksekti, Kebumen, di hari yang sama, Sabtu, 31 Agustus 2019. Yang aneh, waktu kejadiannya pun sama, lepas dzuhur, sekitar pukul 13.30 WIB.

Saat longsor terjadi, semua penambang sedang bekerja. Mereka langsung menyelamatkan diri begitu terdengar suara gemuruh. Beruntung, semua pekerja selamat tanpa terluka.

Namun truk bernomor polisi AA1337TD pengangkut batu cadas tertimpa reruntuhan batu cadas puluhan ton. Truk pun ringsek.

Celakanya, saat itu sopir truk, Safri Nurochman (21) warga Desa Muktisari Kecamatan Kebumen berada di dalam kabin. Ia terjepit tanpa bisa menyelamatkan diri.

Kapolsek Kebumen, AKP Hari Harjanto mengatakan, saat itu sopir truk tengah beristirahat sembari menunggu muatan penuh. Ia tak mendengar gemuruh batuan cadas yang berguguran.

"Awalnya para pekerja diberitahu oleh pramuka yang saat itu akan latihan turun tebing di lokasi. Pertama kali yang mendengar suara gemuruh adalah Pramuka," Hari menerangkan.

Mengetahui ada korban terjepit di dalam kabin truk, penambang lainnya menghentikan pekerjaan dan berupaya menyelamatkan korban. Proses evakuasi cukup sulit lantaran ada batu cadas verukuran besar yang menimpa bagian kabin.

Bahkan saking banyaknya volume batu cadas yang longsor, truk bergeser 10 meter dari tempatnya semula. Masih untung, sopir selamat dan hanya menderita patah tulang lengan.

"Kami memasang garis polisi agar warga tidak mendekat untuk sementara waktu. Karena tidak menutup kemungkinan akan ada longsor susulan," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya