Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memastikan akses internet di Papua dan Papua Barat akan segera normal kembali. Terlebih, kondisi terakhir saat ini telah kondusif.
"Bisa (dibuka), dibuka pasti. Pasti dibuka. Saya katakan bahwa kalau sudah damai memang untuk apa kita blocking medsos," tutur Wiranto di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2019).
Advertisement
Wiranto menyebut, situasi yang aman juga akan mempengaruhi jumlah aparat keamanan di Papua.
"Kalau sudah damai untuk apa aparat keamanan ribut-ribut, ramai-ramai di sana? Nggak ada," jelas dia.
Hanya saja, lanjutnya, sejumlah pertimbangan masih tetap dilakukan. Termasuk membaca situasi awal pasca-kerusuhan di Papua dan Papua Barat. "Tunggu dulu ini kan baru mulai damai, mulai aman. Sabar, dari tadi sabar, tenang, kan begitu," Wiranto menandaskan.
Gubernur Papua Lukas Enembe menyebut banyak pengusaha yang mengeluh soal pembatasan internet yang dilakukan pemerintah pusat. Pembatasan akses internet dilakukan lantaran banyak berita hoaks terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
"Banyak keluhan (dari pengusaha di Papua). Makanya kita harap semua sisi informasi bisa dibuka," kata Lukas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dikeluhkan Pengusaha
Lukas memastikan, pemerintahan di Papua tetap berjalan meski jaringan internet dibatasi. Dia juga menyatakan bahwa kegiatan perekonomian belum terganggu.
"Semua berjalan. Semuanya berjalan. Ya kalau masalah pembatasan dilakukan untuk menjaga keamanan ya," ujarnya.
Kendati begitu, dia meminta agar pemerintah pusat segera membuka akses internet di Papua seperti semula. Terlebih, Lukas menyebut kondisi di Papua sudah kembali aman. Kerusuhan yang sempat terjadi di Bumi Cenderawasih sudah bisa diatasi.
"Kondisi aman, intinya situasi aman di Papua. Kalau ada mahasiswa ribut-ribut, kita sudah biasa hadapi. Pada umumnya situasi aman," ucap Lukas.
Advertisement