Gambar pada 18 Juni 2019 menunjukkan robot android di Kuil Kodaiji di Kyoto. Sebuah kuil berusia 400 tahun di Jepang berusaha menarik minat masyarakat terhadap Buddhisme dengan menempatkan pendeta robot yang diyakini dapat mengubah persepsi terhadap ajaran Buddha. (CHARLY TRIBALLEAU/AFP)
Gambar pada 18 Juni 2019 menunjukkan robot android di Kuil Kodaiji di Kyoto, Jepang. Robot android berukuran manusia dewasa yang berperan sebagai pendeta itu diberi nama Kannon yang diambil dari nama dewa pengampunan dalam kepercayaan Buddha. (CHARLY TRIBALLEAU/AFP)
Gambar pada 18 Juni 2019 menunjukkan robot android yang berperan sebagai pendeta di Kuil Kodaiji di Kyoto, Jepang. Robot yang mulai beroperasi awal tahun ini mengambil wujud Dewa Pengampunan dan bisa memberi wejangan-wejangan. (CHARLY TRIBALLEAU/AFP)
Gambar pada 18 Juni 2019 menunjukkan robot android yang berperan sebagai pendeta di Kuil Kodaiji di Kyoto, Jepang. Selain memiliki kecerdasan buatan, robot yang setidaknya menghabiskan biaya hingga USD 1 juta itu juga mampu menggerakkan badan, lengan, dan kepalanya. (CHARLY TRIBALLEAU/AFP)
Gambar pada 18 Juni 2019 menunjukkan robot android yang berperan sebagai pendeta di Kuil Kodaiji di Kyoto, Jepang. Robot android tersebut juga bisa menempatkan tangannya dalam posisi berdoa dan mampu berbicara dengan nada yang menenangkan. (CHARLY TRIBALLEAU/AFP)
Gambar pada 18 Juni 2019 menunjukkan robot android yang berperan sebagai pendeta di Kuil Kodaiji di Kyoto, Jepang. Dengan menyewa robot Kannon, Kuil Kodaiji berharap dapat menjangkau generasi muda yang tidak tertarik dengan cara beribadah tradisional. (CHARLY TRIBALLEAU/AFP)
