Liputan6.com, Jakarta - CEO DANA Vincent Iswara menyebut, transaksi nontunai menggunakan dompet digital bisa berdampak positif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Vincent mengatakan, pelaku transaksi nontunai dengan dompet digital seperti DANA secara otomatis mendorong pengguna untuk mengenal dan belajar tentang cara mengelola dana yang tersimpan. Baik untuk menabung, investasi, maupun kredit.
Dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Minggu (1/9/2019), Vincent menyebut, transaksi dengan dompet digital menjadi salah satu cara paling efektif membantu masyarakat meningkatkan inklusi keuangan.
Baca Juga
Advertisement
Pada gilirannya hal ini berdampak pada tingkat kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi, terutama di kalangan masyarakat dengan akses perbankan terbatas.
"Saat ini yang menjadi tantangan terbesar adalah masih rendahnya tingkat transaksi digital di kalangan masyarakat Indonesia. Angkanya masih di bawah 7 persen dari total transaksi," kata Vincent.
Ia menyebut, di sisi lain kondisi ini memperlihatkan masih besarnya jumlah masyarakat Indonesia yang perlu mendapatkan edukasi dan dorongan dari perusahaan teknologi penyedia dompet digital untuk bertransformasi ke transaksi digital.
Vincent menyebut, transformasi menuju budaya transaksi digital akan berjalan makin optimal dan akseleratif jikadidukung oleh performa prima dari infrastruktur pendukung, seperti jaringan telekomunikasi.
Ia optimistis, dengan performa infrastruktur yang makin meningkat, penetrasi dompet digital di kalangan masyarakat luas akan meningkat pula.
Pengguna Smartphone
Dengan jumlah pengguna smartphone di Indonesia yang lebih banyak dari jumlah masyarakat yangtelah memiliki akses perbankan, peningkatan penetrasi dompet digital makin bermakna kritikaldalam membantu meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Dengan dompet digital, masyarakatyang belum terjangkau akses perbankan dapat terbantu secara efisien. Misalnya saat hendak transfer uang, membayar tagihan, berbelanja, menyimpan uangnya secara aman dan tercatat, hingga melakukan perniagaan bagi pengguna dari kalangan usaha.
Sementara bagi masyarakat yang sebenarnya akses perbankan, penggunaan dompet digital yang terkoneksi dengan mitra perbankan untuk optimalisasi penggunaa, bisa terpicu untuk kembali atau mengaktifkan akun perbankan.
"Sinergi dengan ekosistem seperti membangun kemitraan dengan dunia perbankan merupakan salah satu kunci keberhasilan dompet digital dalam mendorong masyarakat yang tak memiliki akses perbankan menjadi punya akses perbankan dan membantu mereka memiliki literasi keuangan yang lebih baik," kata Vincent.
Vincent mengatakan, sinergi dengan dunia usaha hingga penyedia teknologi pendukung juga tak kalah penting dalam meningkatkan inklusivitas keuangan.
"Kami menyambut baik hadirnya kebijakan yang membuka peluang sinergi, seperti kehadiran QR Indonesia Standard, yang kian memberdayakan aktivitas perekonomian," kata Vincent.
Ia menambahkan, teknologi pemindaian QR pada DANA pun sudah mendukung dan sudah bisa digunakan untuk memindai QRIS dalam transaksi.
Advertisement
Pengalaman Pengguna
Faktor lain yang tak kalah penting dalam mendorong masyarakat untuk memberdayakan ekonomi dengan dompet digital adalah pengalaman pengguna yang mudah dipakai.
Pengalaman pengguna yang nyaman dan mudah dipakai bisa memperkuat kepercayaan masyarakat akan dompet digital dalam mendukung kegiatan ekonominya.
DANA pun serius memperkuat teknologi yang digunakan, mengembangkan layanan inovatif, memperkuat sistem keamanan dan proteksi, serta mematuhi kebijakan yang mengaturnya.
"Kami ingin memastikan pengguna DANA merasakan kemudahan dan kepraktisan dalam transaksi digital serta mendapat perlindungan keamanan yang optimal, termasuk jaminan akan data pribadinya," kata Vincent.
Ia optimistis, keseriusan DANA akan membuat banyak masyarakat beralih ke transaksi nontunai, tak hanya masyarakat kota, tetapi di seluruh penjuru indonesia.
(Tin/Ysl)