Liputan6.com, Cirebon - Peringatan 1 Muharram 1441 merupakan momen yang bertepatan dengan hari jadi Cirebon. Sejumlah rangkaian agenda kegiatan pun digelar dalam menyambut HUT ke 650 Cirebon.
Mulai dari ziarah makam Sunan Gungjati, karnaval fashion hingga pembacaan Babad Cirebon di Keraton Kanoman pada malam harinya. Walikota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan, momentum hari jadi tahun ini menjadi tonggak untuk melangkah lebih baik.
Sejumlah terobosan dilakukan untuk memajukan pariwisata di Jawa Barat. Lima perwakilan pemerintah kota dan kabupaten di wilayah Pantura Jawa Barat melakukan MoU untuk membuat paket wisata di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Baca Juga
Advertisement
"Paket wisata bersama Kota dan Kabupaten Cirebon serta Indramayu punya keanekaragaman kuliner dan wisata laut. Sementara Kabupaten Kuningan dan Majalengka punya keelokan alam yang indah. Dari potensi kelima daerah ini kita padukan menjadi satu paket wisata," kata Azis usai menandatangani MoU paket wisata bersama Ciayumajakuning, Minggu (1/9/2019).
Penandatangan paket wisata bersama tersebut dalam rangka meningkatkan kunjungan ke Cirebon. Oleh karena itu, peringatan hari jadi Cirebon tersebut, berorientasi kepada memperbanyak kalender wisata.
Sehingga, semua potensi wisata, seni dan budaya yang ada di wilayah Pantura Jawa Barat bisa menjadi tontonan menarik. Azis mengaku senang peringatan Hari Jadi Cirebon mendapat apresiasi lebih barik dari semua pihak.
"Termasuk keraton ya Kanoman dan Kasepuhan semua sultannya datang bersalaman berpelukan harmoni sekali. Kita harus kompak karena itu kunci dan modal utama terwujudnya cita-cita bersama," kata dia.
Dalam upaya menyiapkan paket wisata bersama, Pemkot Cirebon akan menggenjot perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum. Seperti jalan rusak, berlubang hingga meningkatkan kesadaran bersama masyarakat.
Bersatunya Keraton
Azis mengaku akan menunculkan kembali potensi wisata berbasis wisata budaya khususnya sejarah Islam. Sejarah Cirebon yang agamis dan beragam ini akan diangkat menjadi konsumsi bagi wisatawan yang datang ke Kota cirebon.
"Dari sejarahnya leluhur kita sudah harmonis dan kompak sehingga sukses menjadi berkembang. Sekarang kita sebagai anak cucunya harus meneruskan warisan leluhur," ujar Azis.
Patih Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Raja Moch Qodiran mengatakan, sudah saatnya seluruh elemen di wilayah Ciayumajakuning kembali bersatu. Bersatu seperti yang dilakukan para leluhur membangun Cirebon.
Keraton Kanoman Cirebon bertekad akan maksimal bekerja dalam upaya meningkatkan wisata. Menurut Qodiran, Cirebon merupakan barometer peradaban di Jawa Barat.
"Ini momentum untuk mengemban kembali amanah dari leluhur menjaga warisan sejarah dan budaya mereka. Wis wayahe kompak lan kudue kompak (sudah seharusnya kompak dan harus terus kompak)," kata Qodiran.
Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat mengatakan, komitmen untuk kompak jangan hanya menjadi ucapan saja. Dia meminta seluruh elemen pemerintah agar tidak ribut sendiri.
Arief juga berharap keraton yang ada di Cirebon kompak dan turut serta berperan dalam bekerja dan berkarya. Untuk mewujudkan Cirebon sebagai puser bumi.
"Pusat segala kebaikan kesejahteraan ekonomi dan lain sebagainya maka keratonnya harus kompak dan guyub. Legislatif dan eksekutif harus kompak kemudian fraksi dan komisi jangan banyak berpolitiknya," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement