Liputan6.com, Jakarta PT Kencana Energi Lestari Tbk akan mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (2/9/2019).
Chief Financial Officer Perseroan Giat Widjaja mengatakan, perusahaan dengan kode saham KEEN ini melepas 733,26 juta saham dalam initial public offering (IPO). Harga pelaksanaan IPO ditetapkan Rp396 per saham sehingga KEEN meraih dana Rp290,37 miliar.
Bersamaan dengan IPO, KEEN mengadakan program alokasi saham karyawan sebanyak 1,26 juta atau 0,17 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham.
Baca Juga
Advertisement
Adapun dalam aksi korporasi ini, Perseroan menunjuk Bahana Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan RHB Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Kemudian juga menunjuk Indosurya Bersinar Sekuritas, MNC Sekuritas, NH Korindo Sekuritas, Philip Sekuritas, dan Reliance Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Untuk penggunaan dana, perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan ini berencana menggunakan sekitar 55 persen dana hasil IPO untuk mendukung pengembangan usaha hydro power plant dan energi terbarukan lainnya, sekitar 25 persen untuk modal kerja dan sekitar 20 persen belanja modal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IPO BNI Syariah Mundur Jadi Tahun Depan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memundurkan rencana lenjualan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) anak usaha perseroan yakni BNI Syariah dari tahun ini menjadi 2020.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menyatakan, BNI masih harus memperkuat lini bisnis anak usaha sebelum bisa go public.
"Kami kan sebenarnya merencanakan BNI Syariah (IPO), tapi tentunya ini harus kita perkuat terlebih dahulu," ujar dia di Menara BNI Pejompongan, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Dia menganggap, rencana IPO secara waktu pada tahun ini masih terlalu dekat. Sebab, seperti yang diutarakan sebelumnya, BNI Syariah masih harus berbenah diri.
"Sepertinya kalau melihat waktunya kayaknya mepet, enggak bisa. Pertama kita targetkan tahun ini. Kita lebih fokus tahun ini untuk persiapan penguatan perusahaan," ungkap dia.
Advertisement