BMKG Minta Warga Sulawesi Waspada Peningkatan Kecepatan Angin

Dari hasil pemodelan yang dibuat oleh BMKG, ada peluang peningkatan kecepatan angin di Sulut mulai tanggal 31 Agustus 2019, dan puncaknya hari Senin dan Selasa (02-03 September 2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2019, 08:00 WIB
Pengendara motor menerjang hujan dan angin kencang yang dibawa Topan Mangkhut di Manila, Filipina (15/9). Topan Mangkhut menghantam pantai timur laut Filipina pada Sabtu pagi menghancurkan sebagian wilayah di negara tersebut. (AP Photo/Bullit Marquez)

Liputan6.com, Manado - Kepala Seksi Observasi Dan Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror mengingatkan warga untuk mewaspadai peningkatan kecepatan angin di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) hingga Selasa (3/9).

"Badai tropis Podul masuk ke daratan Asia, kehabisan energi dan bertahap punah. Namun muncul lagi sistem sirkulasi tekanan rendah di utara Papua dan Halamahera dan mengarah ke Filipina," sebut Ricky di Manado, Minggu (1/9/2019).

Massa udara ditarik menuju pusat sirkulasi, termasuk dari selatan yang melewati wilayah Sulut.

Apabila kecepatan angin pada pusat sirkulasi meningkat, maka statusnya akan dinaikkan menjadi badai tropis lagi, sebutnya.

Dia mengatakan, dari hasil pemodelan yang dibuat oleh BMKG, ada peluang peningkatan kecepatan angin di Sulut mulai tanggal 31 Agustus 2019, dan puncaknya hari Senin dan Selasa (02-03 September 2019).

"Tanggal 4 September diperkirakan mengalami penurunan kecepatan angin karena posisi sirkulasi menjauhi wilayah Sulut," katanya.

Ricky berharap warga mewaspadai pohon tumbang akibat angin kencang, dan juga gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di sejumlah perairan.

"Waspadailah tinggi gelombang di perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Laut Maluku, pesisir timur Kota Bitung hingga selatan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya