Belum Dipindahkan, Sekitar 350 Pencari Suaka Masih Bertahan di Kalideres

Kepala Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakri menyatakan hingga saat ini masih sekitar 350 orang pencari suaka bertahan di gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.

oleh Ika Defianti diperbarui 02 Sep 2019, 09:50 WIB
Para pencari suaka duduk-duduk di halaman gedung bekas Markas Kodim di kawasan Kalideres, Jakarta, Selasa (16/7/2019). Rata-rata para pencari suaka tersebut berasal dari Afghanistan, Pakistan, Somalia, Sudan, Iraq, dan Iran. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakri menyatakan hingga saat ini masih sekitar 350 orang pencari suaka bertahan di gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.

"Itu masih ada 350 sampai 400 an yang bertahan di sana (Kalideres)," kata Taufan saat dihubungi Liputan6.com, Senin (2/9/2019).

Pemindahan para pencari suaka tersebut dilakuan secara bertahap. Dia menyebut pihaknya telah mengirimkan surat kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) soal tenggat waktu pengosongan gedung hingga 31 Agustus 2019.

Taufan menyatakan alasan pencari suaka untuk bertahan yakni uang bantuan yang diberikan oleh pihak UNHCR terlalu kecil dan negosiasi masih terus berlangsung. Karena terdapat info pemberian bantuan sejumlah uang, jumlah pencari suaka pun bertambah.

"Karena infonya begitu, dapat duit jadi pada turun gunung. Seperti dari Bogor, tapi sudah kekunci karena kita membatasi jumlah terakhir itu," papar dia.

Selain itu, dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta masih terus melakukan pembahasan dengan pihak UNHCR hingga sejumlah kementrian untuk para pencari suaka.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Dipindahkan ke Tebet

Sebelumnya, para pencari suaka mulai dipindahkan pada Kamis, 29 Agustus 2019. Mereka dipindahkan ke daerah Tebet, Jakarta Selatan.

"Di Tebet diberikan bantuan untuk mereka bisa mengenakan uang untuk kos atau sewa rumah," kata Taufan saat dihubungi, Jumat (30/8/2019).

Dia menjelaskan, pihak yang memberikan bantuan kos atau sewa rumah ini adalah bagian Corporate Social Responsibility (CSR) dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Para pencari suaka diberikan uang untuk kemudian diminta mencari tempat tinggal sendiri. Jumlahnya ada sekitar 400 pencari suaka yang terjaring untuk menerima dana.

Pencari suaka yang diutamakan untuk menerima dana adalah mereka yang dinilai paling rentan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya