Diduga Ada Keterlibatan Asing, Polri Gandeng Kemenlu Usut Kerusuhan di Papua

Polri langsung menggandeng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mengusut dugaan tersebut.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Sep 2019, 10:16 WIB
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo memberi keterangan terkait penangkapan terduga teroris di Jakarta, Senin (6/5/2019). Sebelumnya, Densus 88/Anti Teror meringkus tujuh orang kelompok JAD jaringan Lampung dan menyita sejumlah barang bukti. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap jaringan asing yang diduga terlibat dalam berbagai kerusuhan di Papua.

"Sudah dilaksanakan profiling terhadap kelompok tersebut," tutur Dedi saat dikonfirmasi, Senin (2/9/2019).

Dedi menyebut Polri langsung menggandeng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mengusut dugaan tersebut. Termasuk juga bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, dan pihak terkait lainnya.

"Sudah ada komunikasi," jelas Dedi.

Sebelumnya, Polri menduga adanya keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Sebab, ada dugaan ada kelompok lokal yang terafiliasi dengan kelompok asing.

Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya sedang berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri.

"Ada (dugaan keterlibatan pihak asing), tapi ini kan penangangannya harus komprehensif. Polri tentunya akan koordinasi dengan Kemlu. Intinya enggak bisa kita sampaikan di sini," kata Iqbal soal kerusuhan Papua dan Papua Barat di Polda Metro Jaya, Minggu (1/9/2019).

Saksikan video pilihan berikut ini:


Masih Identifikasi

Menurut dia, Polri masih melakukan indetifikasi hingga pemetaan terkait dugaan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

"Sebenarnya kelompok-kelompok lokal yang diduga ada kaitannya dengan kerusuhan terkonek dengan beberapa pihak luar. Ini sedang kami petakan, pihak kami dari intelijen dan beberapa kementerian, lembaga terkait sudah bekerja," ungkap Iqbal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya