Masuk Pekan ke-13, Demonstrasi Hong Kong Dipenuhi Kekerasan dan Penangkapan

Memasuki pekan ke-13 demonstrasi Hong Kong, menjadi semakin ricuh dengan berbagai kekerasan dan penangkapan demonstran.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2019, 14:15 WIB
Joshua Wong (AFP)

Liputan6.com, Hong Kong - Memasuki pekan ke-13, demonstrasi di Hong Kong diselimuti tembakan gas air mata dan api yang berserakan. Polisi melepaskan dua tembakan peringatan ke atas dan kembali meluncurkan meriam air untuk kedua kalinya sepanjang kerusuhan.

Para demonstran juga melemparkan bom molotov dan benda-benda lainnya ke polisi. Tercatat 51 orang ditangkap di jalan dan stasiun kereta bawah tanah.

Dikutip dari CNN, Senin (2/9/2019), sebuah rekaman video dari stasiun kereta bawah tanah Prince Edward di Kowloon menunjukkan para petugas mengejar dan memukuli orang-orang dengan tongkat ketika mereka melakukan penangkapan. Mereka yang ditangkap telah dituduh "berpartisipasi dalam majelis yang tidak sah," "kerusakan kriminal," dan tuduhan lainnya.

Akhir-akhir pekan ini memang polisi memperketat penjagaan karena tingkat keagresifan para demonstran meningkat. Bentrok ini berlanjut hingga Minggu pagi waktu setempat, di mana kerumunan yang marah berkumpul di luar kantor polisi Mong Kok.

Ratusan orang terdengar berteriak dan mengejek, dan di seberang jalan, mobil membunyikan klakson untuk menunjukkan dukungan mereka kepada para pengunjuk rasa.


Jadwal Demonstrasi yang Tidak Beraturan

Pengunjuk rasa menghindari gas air mata yang ditembakan oleh polisi anti huru hara di luar gedung Dewan Legislatif, Hong Kong, Rabu (12/6/2019). Polisi Hong Kong telah menggunakan gas air mata ke arah ribuan demonstran yang menentang RUU ekstradisi yang sangat kontroversial. (AP Photo/Vincent Yu)

Polisi telah membarikade jalan-jalan utama di sekitar Kantor Penghubung China, yang mewakili pemerintah daratan, tetapi di kantor-kantor utama pemerintah Hong Kong protes berubah menjadi lebih ricuh.

Konfrontasi antara pengunjuk rasa dan polisi bergerak melalui kota - pada satu titik diselingi api besar dari barikade dan tumpukan puing-puing yang segera dipadamkan polisi.

Demonstrasi besar-besaran pro-demokrasi pada awalnya telah direncanakan untuk hari Sabtu tetapi dibatalkan setelah penyelenggara gagal mendapatkan izin dari polisi.

 

Reporter: Windy Febriana


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya