Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera sepanjang Juli 2019 sebanyak 37,9 juta orang. Angka ini naik naik 8,03 persen dibanding bulan sebelumnya Juni 2019 yang tercatat sebanyak 35,0 juta orang.
"Angkutan kereta api yang berangkat pada Juli 2019 sebanyak 37,9 juta orang atau naik 8,03 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantornya, Jakarta, Senin (2/9).
Advertisement
Suhariyanto mengatakan, dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 29,7 juta orang atau 78,39 persen dari total penumpang kereta api. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 15,10 persen.
"Sebaliknya penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masingmasing turun 11,66 persen dan 11,70 persen," kata dia.
Sedangkan secata kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari–Juli 2019 mencapai 246,7 juta orang atau naik 1,53 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Kenaikan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera yaitu naik berturut-turut 10,14 persen dan 8,38 persen.
"Sementara jumlah penumpang di wilayah Jabodetabek mengalami penurunan 0,57 persen," imbuh dia.
Di sisi lain, Kepala BPS mengatakan jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan Juli 2019 sebanyak 4,4 juta ton atau naik 15,83 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,2 juta ton atau 71,88 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api.
"Peningkatan jumlah barang terjadi di semua wilayah Jawa non Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 39,55 persen dan 8,61 persen," jelas dia.
Sementara selama periode Januari–Juli 2019 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 28,7 juta ton atau naik 3,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 6,65 persen. Sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan 3,60 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Angkutan Laut
Selain itu, Suhariyanto melaporan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan sepanjang Juli 2019 mencapai 2,2 juta orang. Angka ini turun turun 8,79 persen dibanding bulan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 2,4 juta orang.
"Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Juli 2019 tercatat 2,2 juta orang atau turun 8,79 persen dibanding Juni 2019," kata dia, di Kantornya, Jakarta, Senin (1/8).
Suhariyanto mengatakan penurunan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di beberapa pelabuban, seperti di Pelabuhan Balikpapan 41,04 persen, Belawan 37,35 persen, Tanjung Perak 37,08 persen, Tanjung Priok 17,32 persen, dan Makassar 10,40 persen.
Sementara kenaikan terjadi selama Januari hingga Juli 2019. Di mana jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 13,5 juta orang atau naik 11,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
Adapun peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok 135,63 persen, Belawan 132,03 persen, Balikpapan 65,51 persen, Makassar 57,45 persen, dan Tanjung Perak 17,13 persen.
Di sisi lain, untuk jumlah barang yang diangkut pada Juli 2019 mencapai 25,1 juta ton atau naik 12,47 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak 81,47 persen, Tanjung Priok 57,12 persen, Makassar 37,66 persen, Panjang 21,27 persen, dan Balikpapan 8,41 persen.
Sedangkan total jumlah barang yang diangkut selama Januari hingga Juli 2019 ini mencapai 168,0 juta ton atau naik 3,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok dan Panjang masing-masing sebesar 4,95 persen dan 1,84 persen.
"Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar 7,94 persen, Tanjung Perak 6,24 persen, dan Balikpapan 2,29 persen," pungkasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement