Liputan6.com, Jakarta Penyebab vagina gatal-gatal tidak cuma satu hal alias macam-macam. Namun, pada beberapa kasus wanita melaporkan vagina gatal hanya di malam hari.
Dr. Patrice Harold, MD, Direktur Ginekologi Invasif Minimal di Rumah Sakit Wanita Hutzel di Pusat Medis Detroit, mengatakan penyebab vagina gatal itu bisa internal (di dalam vagina) atau eksternal ( pada vulva, labial atau perineal). Penyebabnya juga beragam, umumnya gatal internal karena infeksi jamur.
Advertisement
"Penyebab umum untuk gatal-gatal eksternal bisa dari iritasi kontak, seperti bahan kimia dari sabun, deterjen, pakaian, atau infeksi, seperti infeksi jamur, kepiting, atau kudis," kata Harold seperti dikutip Romper, Senin (2/9/201).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat, melaporkan sekitar 1,4 juta orang pergi ke dokter setiap tahun untuk mengobati infeksi jamur. Namun, tidak diketahui jumlah orang yang mengobati gejalanya di rumah dengan obat bebas.
Meski begitu, American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) mengatakan gatal pada vagina tidak selalu karena infeksi jamur. Bisa juga akibat vagina kering yang menyebabkan gatal dan iritasi di area tersebut.
"Beberapa wanita mungkin menderita kekeringan di area vagina dan vulva," kata Harold.
Menurut ACOG, hormon yang berfluktuasi mungkin menjadi penyebabnya. Ini berarti vagina Anda yang gatal bisa bertambah parah selama menopause, peri-menopause, menyusui, dan kehamilan.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Mengapa Terasa di Malam Hari?
Harold mengatakan ini karena pada malam hari orang cenderung sadar. Pada siang hari, kita biasanya bergerak, fokus pada hal-hal lain, dan pada dasarnya cukup sibuk untuk mengabaikan gejala kita.
"Begitu Anda berbaring di malam hari dan bersantai, Anda cenderung lebih merasakannya," kata Harold menjelaskan.
Jika vagina terasa gatal, tidak perlu panik, tetapi penting untuk memperhatikan tubuh Anda dan berkonsultasi dengan dokter jika perlu.
Sementara dokter obstetri dan ginekolog Lakeisha Richardson yang berbasis di Greenville, Mississippi, mengatakan meningkatnya iritasi pada malam hari mungkin ada hubungannya dengan aktivitas lainnya, yaitu seks.
"Seks dapat memperburuk gejala. Jaringan vagina sangat sensitif dan ketika teriritasi sensitivitas meningkat," katanya.
Harold setuju, dan mengatakan seks juga dapat menyebabkan gesekan dan memperburuk gejala gatal. Yang terbaik adalah menghindari hubungan seksual sampai penyebab gatal didiagnosis dan diobati.
Apabila terasa gatal, kata Richardson, jangan menggaruknya. Menggaruk hanya membuat iritasi semakin parah dan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit yang meningkatkan risiko infeksi bakteri sekunder.
Advertisement