Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengatakan, tokoh Papua Benny Wenda acap kali menyebarkan informasi palsu, khususnya ke luar negeri. Hal ini disampaikannya saat memperbaharui informasi soal keadaan Papua-Papua Barat di kantornya.
"Kalau Benny Wenda ini sejak dulu aktivitasnya sangat tinggi, sangat memahami luar negeri termasuk memberikan informasi palsu. Dan kita sudah tahu memang, mereka selalu melakukan provokasi di luar negeri, seakan-akan Indonesia tidak mengurus Papua-Papua Barat," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Advertisement
"Seakan-akan kita menelantarkan di sana, seakan-akan banyak pelanggaran HAM setiap hari. Penyiksaan, pembunuhan. Tetapi itu semua kan tidak mungkin," lanjut dia.
Dia mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah terus memberikan informasi aktual terkini. Bahkan saat bertemu negara-negara sahabat, meyakinkan, bahwa Indonesia memberikan perhatian kepada Papua-Papua Barat.
Wiranto menyebut, pembangunan Papua-Papua Barat telah menggerus banyak APBN. Baik untuk infrastruktur dan lainnya, yang nilainya mencapai puluhan triliun.
"Mana mungkin ditelantarkan? Tidak mungkin," jelas Wiranto.
Bahkan, lanjut dia, banyak negara di wilayah Pasifik Selatan sudah diminta hadir langsung ke bumi cenderawasih itu untuk melihat pembangunan yang ada.
Beda dengan Realita
Menurut Wiranti, kebanyakan mereka kaget. Antara realita yang dilihat dan informasi yang didengar berbeda jauh.
"Mereka mengatakan, kita dibohongi selama ini, Papua dan Papua Barat pembangunan begitu hebat. Negeri kami pun kalah dengan pembangunan di sana, baik bandar udara, pelabuhan laut, infrastruktur jalan antar kota, pemerintahannya, bahkan bangunan batas lintas batas negara ini semuanya sangat lengkap," ujar Wiranto.
Karena itu, masih kata dia, Benny Wenda merupakan bagian dari konspirasi untuk menjatuhkan citra pemerintah Indonesia.
"Saya kira benar Benny Wenda adalah bagian dari konspirasi untuk masalah ini, tetapi kita harus lawan dengan kebenaran, fakta dan biasanya provokasi yang tidak benar dan menyesatkan, hanya dapat dibantah dengan fakta," pungkasnya.
Advertisement