Liputan6.com, Madinah - Jemaah haji Embarkasi Solo (SOC) 55 baru saja masuk di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah pada Senin (2/9/2019) sore.
Di antara para jemaah tampak sosok muda tengah ikut mempersiapkan barang-barangnya. Dia adalah Malih Muayyadah, jamaah haji asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Advertisement
Tahun ini di usia ke-19 tahun, Muayyadah berhaji bersama dengan kedua orang tuanya. Gadis yang duduk di bangku kelas 3 Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Matholi'ul Falah, Kabupaten Pati ini mengaku mendaftar haji sejak masih di sekolah dasar.
"Sejak dari kelas 6 (SD) sudah didaftarin," kata Muayyadah menjawab dengan malu-malu, saat ditemui tim Media Center Haji (MCH).
Ternyata, ada cerita sendiri dari berhajinya Muayyadah. Saat didaftarkan, kedua orang tuanya mengatakan akan memberangkatkan dirinya berhaji dengan syarat. Yakni dia harus mampu menjadi penghafal Alquran.
Motivasi kuat terbersit di hati Muayyadah sejak itu. Dia pun berusaha menghafal tiap ayat Alquran setiap harinya
Alhasil, hanya dalam 2 tahun, dimulai umur 12 tahun, gadis kelahiran 24 Oktiber 1999 ini mampu mengingat 30 juz ayat Alquran. Gelar hafizah disandangnya pada umur 14 tahun.
Muayyadah mengaku bisa menghafal satu halaman Alquran hanya dalam waktu setengah jam.
"Dulu di pesantren satu hari nambah (hafalan) 1 lembar, jadi dua halaman. Kalau di pondok harus istiqamah, kalau (setoran hafalan) 1 lembar ya 1 lembar terus, nggak boleh kurang," tutur anak ketujuh pasangan KH Muharror Ali dan Hj Umi Hanik ini.
Hatinya pun senang, selain bisa menghafal Alquran juga telah berhaji di usia muda. Satu cita-cita yang kini sudah tercapai.
Didikan Orang Tua
Sang ibunda, Umi Hanik (60 tahun) mengakui jika telah menjanjikan anaknya berhaji jika mereka bisa menghafal Alquran. Dari delapan anak yang dimiliki, hanya adik Muayyadah yang belum berangkat haji.
"Tahun ini akan bungsu saya umurnya kurang satu bulan. Jadi belum boleh dan baru tahun depan bisa," tutur warga Jalan Iskandar Blora ini.
Hafal Alquran sudah menjadi keinginan dirinya dan sang suami kepada semua anaknya. Ini mengikuti jejak keduanya yang juga sudah menjadi penghafal Alquran.
"Janji pergi haji biar mereka semangat menghafal Alquran," jelas dia.
Saat ini, Muharrom (68 tahun) mengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Khozinatul Ulum Blora. Sejak kecil, anak-anaknya sudah dididik menghafal Alquran.
Anak-anaknya yang lain juga merupakan lulusan pendidikan dari beberapa negara luar, seperti Maroko dan Mesir.
Advertisement