Bisa Hambat Pemulangan, Jemaah Haji Diminta Jaga Dokumen Paspor

Jemaah haji Indonesia diminta agar berhati-hati dengan barang bawaannya, termasuk paspor.

oleh Nurmayanti diperbarui 03 Sep 2019, 09:34 WIB
Jemaah haji Indonesia kembali ke Tanah Air melalui Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah. Dok Kadaker Bandara PPIH 2019

Liputan6.com, Madinah - Jemaah haji Indonesia yang bersiap atau sudah dalam tahap kepulangan ke Tanah Air diingatkan menjaga dengan baik dokumen miliknya seperti paspor.

Ini demi menjaga agar proses pemulangan ke Tanah Air bisa berjalan lancar.

Demikian diungkapkan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat di Madinah, Selasa (3/9/2019).

"Beberapa kali saya menemukan jemaah yang sudah sampai di bandara tiba-tiba paspornya ketelingsut atau hal lainnya sehingga hilang," ujar dia.

Berkaca dari pengalaman petugas haji inilah, himbauan muncul untuk kembali mengingatkan jemaah haji Indonesia agar berhati-hati dengan barang bawaannya, termasuk paspor.

Sebab bila dokumen penting hilang bisa menghambat proses pemulangan.

"Ada beberapa jemaah yang terpaksa ditunda kepulangannya karena faktor paspor yang tidak ada tapi terus kami bantu dibuatkan SPLP, baru besok hari atau penerbangan berikutnya mereka bisa pulang ke tanah air," ungkap dia.

Selain itu, dia meminta jemaah haji tetap harus menjaga kesehatannya menjelang pemulangan ke Indonesia. Sehingga kondisi saat pulang ke Tanah Air masih prima.


28 Kloter Haji Nikmati Jalur Istimewa Eyab Mulai 4 September

Pemerintah Arab Saudi menetapkan sebanyak 28 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia kembali mendapatkan layanan jalur khusus kepulangan bernama Eyab. Layanan Eyab ini berlangsung di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah.

Jemaah haji Indonesia yang akan mendapatkan layanan Eyab berasal dari Embarkasi Jakarta dan Surabaya. Layanan ini berlangsung mulai 4 September hingga 11 September 2019.

"Rencananya ada sekitar 3 kloter untuk hari pertama. Setiap hari itu, ada 2 sampai 4 kloter," ujar Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Arsyad Hidayat di Madinah, (3/9/2019).

Dia menuturkan jika jumlah kloter yang mendapatkan layanan Eyab berkurang dari rencana awal 32 kloter menjadi 28 kloter. Dengan jumlah jemaah turun dari 13.500 menjadi 12 ribu.

Meski ada perubahan, dia menilai jumlah jemaah haji Indonesia yang mendapatkan fasilitas yang baru pertama diberikan ini sudah sangat besar.

"Saya kira masih sangat banyak sekali ya meski terkurangi sekitar 1.600 dari total sebelumnya yaitu sebanyak 13.500," lanjut dia.

Dia menuturkan berdasarkan pantauan di lapangan hingga saat ini, persiapan layanan Eyab dari Pemerintah Arab Saudi sudah mencapai 80 persen. Penyiapan fasilitas dinilai berlangsung intens. 

"Mereka berharap sekali untuk Madinah ini bisa jauh lebih baik dari pelaksanaan Eyab pada saat di Bandara King Abdul Aziz," kata dia.

Nantinya, dalam fasilitas Eyab ini, Pemerintah Arab Saudi ingin menampilkan berbagai atraksi maupun informasi tentang kebudayaan yang dimilikinya. Selain berbagai kenyamanan fasilitas bagi jemaah haji.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya