Liputan6.com, Garut - Diduga mabuk, Cahyana (25), seorang pemuda asal Kampung Nagrog, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, mengamuk dan mengancam kantor Koramil sambil membawa sebilah golok.
Kapolsek Karangpawitan, Kompol Oon Suhendar mengatakan, Cahyana melakukan penyerangan seorang diri, Senin malam (2/9/2019).
"Tersangka tersinggung telah diingatkat Serda Dida yang tengah piket karena mabuk," ujarnya saat ditemui Liputan6.com, Selasa (3/9/2019).
Menurut Oon, kasus yang melibatkan Serda Dida dan tersangka dipicu hal sepele. Saat itu, Serda Dida yang tengah melaksanakan piket di kantor Koramil Karangpawitan menemukan pelaku dalam keadaan mabuk berat. Saat itu dirinya sedang membeli bubur yang berada di pinggir jalan raya Karangpwitan, dekat kantor koramil.
"Pak Dida ini bertanya kamu mabuk, tiba-tiba pelaku marah dan menantang," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Namun Dida tidak terpancing, ia bahkan mempersilahkan pelaku duduk dekat pembeli bubur lainnya. Tak lama kemudian, sang ayah datang memarahi anaknya yang tengah mabuk berat. "Mungkin pelaku dimarahi ayahnya karena mabuk," ujarnya.
Tak terima dengan perlakuan ayahnya, si pelaku yang tengah teler berat itu kemudian mendatangi kantor Koramil, tempat Dida bertugas, sambil menghunus sebilah golok.
"Dalam keadaan mabuk pelaku teriak-teriak sambil bawa golok ke Koramil, katanya gara-gara Serda Dida ia dimarahi ayahnya," ujarnya.
Tak terima dengan perlakuan kasar pelaku, akhirnya pihak babinsa Karangpawitan itu melaporkan kejadian itu ke pihak RT dan membawanya pulang ke rumah.
"Kami akhirnya langsung amankan pelaku karena mengancam anggota Koramil, juga pelaku juga membahayakan karena membawa senjata tajam,” papar Oon.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kerap Berbuat Onar
Serda Dida Suhada, saksi kunci dalam kasus penyerangan itu mengatakan, pelaku selama ini kerap meresahkan masyarakat, akibat kebiasaaannya menenggak minuman keras. "Sudah banyak laporan tentang dia," katanya.
Bahkan saat pertama kali disapa sebelum ancaman itu datang, pelaku dengan lantang balik menghardik dirinya, dengan sejumlah umpatan kasar.
"Anjiing teu sieun ku koramil, sok tengeulan benget aing ku kabeh koramil, moal sieun (Anjing, saya tidak takut sama koramil, silahkan pukul wajah saya oleh seluruh anggota koramil, saya tidak takut),” ujar dia menirukan ungkapan pelaku.
Namun tidak mau terpancing emosi, akhirnya Dida menanyakan ayah pelaku yang biasa mangkal di sekitar alun-alun kecamatan Karangpawitan tersebut.
"Dia malah ngomong lagi teu apal aing anu sok geger hareupen koramil (Tidak tahu saya yang biasa membuat gaduh di depan koramil),” ujar Dida.
Akhirnya melihat gelegat pelaku yang labil dan marah membuncah akibat pengaruh alkohol, Serda Dida kemudian melaporkan hal itu kepada ayahnya yang saat itu tengah berada tak jauh dari lokasi kejadian.
"Mungkin dia dimarahi ayahnya, hingga kembali ke Koramil sambil membawa sebilah golok," katanya.
Kini akibat perbuatannya, Cahyana harus mendekam di sel tahanan Mapolsek Karangpawitan, dirinya tampak lesu dan lebih banyak sambil menundukan kepala saat beberapa kali penyidik Mapolsek meminta penjelasan.
Advertisement