Liputan6.com, Jakarta - Meski penggunanya tidak sebanyak merek lain, smartphone Android milik Nokia ternyata jadi yang terdepan dalam hal pembaruan Android.
The Verge dalam laporan yang Tekno Liputan6.com kutip Kamis (5/9/2019) kutip menyebutkan, Nokia paling rajin dalam menggulirkan Android ketimbang merek Samsung, LG, Xiaomi, Huawei, atau lain-lain.
Baca Juga
Advertisement
Informasi ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh Counterpoint Research. Hasil riset tersebut menyebutkan, 96 persen smartphone Nokia yang terjual sejak perilisan Android Pie telah diperbarui ke Android versi terbaru. Sementara merek Xiaomi, Samsung, dan Huawei berada di kisaran 80 persen.
Kemudian riset yang sama juga menyebut, smartphone merek Lenovo dan Oppo yang terjual setelah perilisan Android Pie 50 persennya telah diperbarui ke Android terbaru.
Adapun LG, Vivo, dan vendor lainnya hanya sebanyak 20 persen yang sudah diperbarui ke Android versi terbaru.
Pembaruan sistem operasi yang bersifat lambat memang sudah lama jadi masalah bagi smartphone Android. Bahkan, perangkat flagship pun tak jadi jaminan bakal mendapatkan pembaruan Android.
Perangkat Mahal Juga Jarang Dapat Pembaruan
Tak seperti iPhone yang mendapatkan dukungan pembaruan iOS hingga empat tahun atau lebih, perangkat Android mahal pun cenderung tak mendapat dukungan pembaruan setelah dua atau tiga tahun.
Google hanya menjanjikan, perangkat Pixel akan mendapatkan pembaruan OS hingga tiga tahun setelah perilisan.
Situasi ini meningkat tiap tahunnya karena Google telah memberi kemudahan bagi vendor untuk memberikan pembaruan lebih tepat waktu. Dengan begitu, smartphone bisa mendapatkan dukungan pembaruan Android hingga dua tahun setelah dirilis.
Masih berdasarkan riset Counterpoint, situasi di atas masih tidak terlalu baik bagi vendor smartphone. Melihat portofolio mereka, diperlukan waktu lebih lama untuk pembaruan Android.
Advertisement
Tiga Merek Paling Rajin Gulirkan Pembaruan
Hanya tiga merek smartphone, yakni Nokia, Lenovo, dan Xiaomi yang setengah dari perangkatnya telah menjalankan Android versi terbaru, setahun setelah dirilis.
Padahal menurut Counterpoint, banyak orang memakai smartphone yang sama, selama lebih dari dua tahun.
Seiring dengan tren tersebut, kurangnya pembaruan berarti ada banyak orang menjalankan versi Android yang sudah ketinggalan zaman, fitur lawas, dan menyulitkan pengembang.
(Tin/Why)