Liputan6.com, Beijing - Untuk meningkatkan market share di negeri Tirai Bambu, Mercedes akan bekerja sama dengan BAIC dan memproduksi mobil di negara tersebut.
Dilansir AutoNews, Mercedes EQC akan menjadi mobil SUV listrik mewah pertama yang diproduksi di Cina. Lalu crossover GLA dan GLC, dan disusul GLB.
Baca Juga
Advertisement
Dengan cara ini, Mercedes tak harus membayar pajak untuk pemerintah Cina. Artinya, beban membayar pajak ketika akan ekspansi kategori mobil listrik pun akan berkurang. Selain itu, pabrikan Jerman itu juga memanfaatkan hal ini untuk menguatkan pasar di Cina.
Selain GLA dan GLC, Mercedes juga sudah memproduksi sedan A-Class, C-Class, dan E-Class di Cina untuk beberapa waktu. Dalam 6 bulan pertama tahun 2019, Mercedes mengirimkan 282.000 unit kendaraan untuk konsumen Cina. Jumlah itu meningkat 12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu atau Year on Year (YoY).
Mercedes juga memroduksi 3 model truk di Cina. Termasuk Vito, Sprinter, dan V-class, yang semuanya adalah hasil kolaborasi dengan BAIC. BAIC juga menjadi mitra Cina terbesar kedua Daimler, yang merupakan induk Mercedes, setelah mengakuisisi 5 persen saham.
Ternyata Adolf Hitler Pernah Kredit Limosin Mercedes-Benz
Pembelian mobil secara kredit ternyata tidak hanya digemari saat ini. Bahkan, salah satu tokoh besar, yang juga pemimpin Nazi, Adolf Hitler pernah melakukannya saat hendak membeli mobil bermerek Mercedes-Benz.
Melansir Dailymail, ditulis Sabtu (15/6/2019), hal tersebut terjadi ketika tokoh fasis ini merasakan masa sulit, yang bahkan untuk membeli mobil saja tidak mampu. Pria yang juga berpengaruh dalam Perang Dunia II ini pernah meminta hutang kepada Mercedes-Benz untuk membeli mobil asal Jerman tersebut.
Hal tersebut, terjadi pada 1924, ketika NAZI belum berkuasa dan jadi mesin politik menakutkan bagi seantero dunia. Di dalam penjara Landsberg Fortress, melalui sebuah surat, Hitler memohon kepada Mercy untuk memberikannya hutang pembelian limusin 11/40.
BACA JUGA
Saat itu Hitler memang mendekam di penjara akibat upaya kudeta yang gagal terhadap pemerintahan yang sah.
Hitler menunjukkan suratnya pada dealer Mercy yang ada di Munchen. Ia mengatakan sangat menginginkan mobil tersebut. Namun, sayangnya Hitler belum mampu untuk membelinya.
"Hal tersulit bagi saya pada saat ini adalah karena royalti hasil kerja keras saya (buku) belum bisa cair sampai pertengahan Desember," tulis Hitler untuk Jakob Ferlin, pemilik dealer Mercedes-Benz.
"Jadi saya terpaksa meminta pinjaman atau uang muka. Ini akan jadi bantuan besar," tambahnya.
Advertisement
Harganya
Satu unit Mercy 11/40 sendiri saat itu mencapai 18 ribu Reichsmark (mata uang Jerman pada 1924 sampai 1948). Cukup mahal pada masanya.
Agar permohonannya ini dikabulkan, Hitler juga menerangkan bagaimana kondisi keuangannya yang saat itu sangat morat marit.
"Saya tidak mampu membeli mobil setiap dua sampai tiga tahun. Saya juga tidak bisa membayar biaya perbaikan," aku pria berkumis khas tersebut.
Hitler kemudian dibebaskan pada Desember 1924. Ia mendapat royalti dari Mein Kampf, bukunya yang ditulis selama di dalam penjara. Sayang, tidak diketahui apakah ketika keluar penjara Hitler benar-benar membeli limusin kesukaannya itu atau tidak.
Tidak dijelaskan pula apakah surat ini sampai ke tangan dealer, atau apakah dealer itu akhirnya memberikan bantuan atau tidak.
Adapun kopian surat ini ditemukan di pasar loak, sekitar lima tahun yang lalu. Keasliannya telah dikonfirmasi oleh Bavarian State Archive. Surat aslinya sudah hilang, sedangkan kopiannya sudah dilelang sekitar 2010.