Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa (3/9/2019), teaser poster dan trailer film Ratu Ilmu Hitam diumumkan kepada publik. Ratu Ilmu Hitam dibintangi Hannah Al Rashid, Ario Bayu, Zara JKT48, dan Putri Ayudya. Ratu Ilmu Hitam merupakan tribute untuk film horor klasik berjudul sama yang dibintangi Suzzanna dan WD Mochtar pada tahun 1981.
Film yang dirilis Rapi Films itu meraih 5 nominasi Piala Citra termasuk Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk Suzanna. Beredar kabar, Hannah Al Rashid dipercaya menggantikan posisi Suzzanna di film Ratu Ilmu Hitam versi terbaru ini.
Baca Juga
Advertisement
Merespons rumor ini, Hannah Al Rashid berkelit, “Kan, ada banyak pemain perempuan di film ini.” Namun, ia mengaku sudah menonton versi klasik Ratu Ilmu Hitam. Film ini menyajikan akting terbaik Suzzanna selain di film Pulau Cinta.
Hannah Al Rashid menjelaskan, cerita Ratu Ilmu Hitam versi 2019 beda dengan 1981. Karena itu, ia tak mau terbeban dengan bayang-bayang versi klasik.
Relevan dengan Kondisi Terkini
“Kami tidak memikirkan film pertama kayak gimana. Kami bikin film ini dengan happy, bikin karya baru dengan isu yang relevan dengan masyarakat sekarang,” ujarnya.
Hingga saat ini, detail karakter yang diperankan Hannah Al Rashid masih dirahasiakan. Sineas Kimo Stamboel menyebut versi modern Ratu Ilmu Hitam tidak ada hubungannya dengan film Suzanna.
“Cuma, saya berusaha mengambil esens cerita Ratu Ilmu Hitam tahun 1981. Menurut saya, esensnya unik sekaligus mengerikan. Ini sesuatu yang berbeda yang ingin kami ceritakan ke generasi berikutnya. Ratunya tetap ada. Apakah ada yang menggantikan Suzanna? Tetap ada,” beber Kimo kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta.
Advertisement
Memanfaatkan Kemajuan Teknologi
Hannah Al Rashid menambahkan, seiring kemajuan teknologi, maka tata CGI, riasan wajah, hingga musik Ratu Ilmu Hitam akan diperbarui.
Meski demikian, versi kekinian Ratu Ilmu Hitam tak bermaksud mengantikan warisan Suzzanna.
“Film pertama ada tempatnya sendiri (di hati pencinta film Indonesia). Semoga film yang baru ini juga ada tempatnya sendiri dan bisa mengenalkan cult space generasi lama dengan yang sekarang,” Hannah Al Rashid mengakhiri perbincangan. (Wayan Diananto)