Kerjasama Indonesia dengan Negeri K-Pop, dari Sampah hingga Budaya

Tercatat sebanyak 900 kilogram sampah di kawasan pantai wilayah Pelabuhan Cirebon diangkut pada kegiatan bersih-bersih yang digagas Indonesia dan Korea.

oleh Panji Prayitno diperbarui 04 Sep 2019, 07:00 WIB
Bersih-bersih sampah plastik di pantai Cirebon bagian dari komitmen Indonesia dan Korea Selatan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah elemen masyarakat terus menggelar aksi mengurangi sampah plastik. Seperti yang dilakukan Teman Korea (Teko) Nang Jawa. Warga Korea Selatan yang bekerja di Indonesia bersama Kemenko Kemaritiman dan pemda setempat gencar kampanye pengurangan sampah plastik di Cirebon.

Bersama pemerintah, pelajar, dan komunitas pecinta lingkungan Cirebon, mereka mengangkut sampah plastki di pinggir pantai wilayah Pelabuhan Cirebon.

"Total sampah plastik yang terkumpul sekitar 900 kg. Gerakan ini mudah-mudahan menjadi motivasi yang lain," kata Dubes Republik Korea Untuk Indonesia Kim Chang Beom, Selasa (3/9/2019).

Dia mengatakan, aksi tersebut bertepatan dengan peringatan setahun berdirinya Marine Technology Cooperation Research Center (MTRC) yang bekerjasama dengan kampus ITB.

Menurut dia, limbah laut bukan hanya tantangan satu negara, tapi seluruh warga bumi. Dalam kampanye tersebut, tim Teko Nang Jawa akan menelusuri pulau Jawa seperti Brebes hingga Surabaya.

"Selama enam hari menggunakan bus melintasi Trans Jawa. Kami akan terus mendukung kampanye sampah yang menjadi masalah internasional," kata dia.

Selain kampanye pengurangan sampah plastik, pemerintah Korea Selatan juga akan bertukar budaya. Dalam aksinya, warga Korea Selatan akan mendalami budaya Jawa.

Sementara itu, mereka akan mengenalkan budaya Korea melalui makanan hingga K-Pop. "Alangkah indahnya kerja sama ini kami senang dan masih semangat menjalankan program diplomasi terutama kampanye sampah plastik," ujar dia.


Perilaku Masyarakat

Bersih-bersih sampah plastik di pantai Cirebon bagian dari komitmen Indonesia dan Korea Selatan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sekretaris Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono mengatakan, secara perlahan kampanye pengurangan sampah plastik tersebut akan mengubah perilaku masyarakat.

Dia mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Namun miris, Indonesia mendapat predikat negara kedua terbesar dunia penghasil sampah plastik.

"Program nawacita Pak Jokowi Indonesia akan jadi poros maritim dunia. Pada perkembangannya, Cirebon sudah punya tempat penelitian oceanografi kerjasama ITB dan Korsel," ujar dia.

Dalam kerjasama tersebut, Indonesia dan Korea sepakat menjadikan sampah plastik laut sebagai topik penelitian strategis bersama.

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan, kampanye pengurangan sampah plastik bagian dari implementasi kerja sama pemerintah Indonesia dan Korea melalui penelitian bidang kelautan.

"Cirebon salah satu kota yang sangat dekat dengan laut oleh karena itu potensi sampah rumah tangga maupun plastik masih terbilang tinggi. Kami sendiri masih harus bekerja keras," ujar dia.

Dia mengaku akan lebih meningkatkan lagi aktivitas kebersihan di wilayah Pantai Cirebon. Azis berharap agar dinas di Kota Cirebon memiliki kegiatan rutin membersihkan sampah di sepanjang pantai Kota Cirebon.

Rektor ITB Bandung Kadarsah Suryadi mengatakan, sejumlah program kerja sama dalam penelitian laut tengah dijalankan. Selain Korea, ITB juga bekerjasama dengan Inggris untuk merekam perairan Indonesia.

"Dengan Korea kami juga ada tim khusus mengolah sampah plastik untuk dijadikan produk yang berguna," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya