Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengatakan, pihaknya memang membatasi orang asing masuk ke Papua dan Papua Barat. Semuanya ini lantaran kondisi saja.
"Sebenarnya kalau keadaan aman, kita justru ngundang orang asing datang ke Papua-Papua Barat. Untuk wisata, melihat keindahan alam di sana, misalnya itu Raja Ampat, silakan datang," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Advertisement
Namun, dalam keadaan rusuh, tentu pihak pemerintah tidak mau ambil resiko. "Pada saat keadaan rusuh, kalau kita biarkan, kalau kemudian ada yang terbunuh di sana bagaimana? Tambah masalah, ribut lagi," jelas Wiranto.
Menurut dia, pembatasan itu untuk melindungi orang asing sendiri. Sehingga, tidak mendapatkan resiko apapun di Papua.
"Kita melarang itu bukan semata-mata kita membatasi ruang gerak orang asing. Tetapi semata-mata kecuali melindungi orang asing itu sendiri supaya tidak menjadi korban kerusuhan dan kita juga mempersempit permasalahan," ungkap Wiranto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembatasan Orang Asing
Selain itu, masih kata dia, akan sulit membedakan dalam kondisi keadaan kacau. Mana yang benar wisatawan, dan yang ikut campur tangan.
"Jangan sampai nanti kita enggak bisa membedakan, mana orang asing yang ikut nimbrung, ikut ngompori, ikut campur tangan dengan orang-orang yang betul-betul tulus sebagai wisatawan. Kan enggak bisa dibedakan, mukanya sama aja," tukasnya.
Karena itu, tegas dia, untuk sementara pemerintah membatasi kunjungan orang asing ke Papua. Namun begitu, batasan itu bukan berarti menghalangi sama sekali.
"Ada filter-filter tertentu yang berhubungan dengan masalah keamanan, masalah keselamatan, dan sebagainya," pungkas Wiranto.
Advertisement