Liputan6.com, Palembang - Bupati Muara Enim Ahmad Yani yang terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat keluarga kepala daerah itu terkejut.
Meskipun dugaan suap menyeruak dari kasus ini, keluarga Bupati Muara Enim Ahmad Yani meyakini bahwa OTT KPK tersebut bukan penangkapan tersangka gratifikasi.
Naufal Abdurachman, putra Bupati Muara Enim Ahmad Yani menegaskan, bahwa ayahnya tidak ditangkap oleh KPK apalagi masuk dalam OTT KPK.
Baca Juga
Advertisement
"Itu bukan OTT, kata (tim) KPK kalau ayah hanya jadi saksi dibawa ke Jakarta. Tidak seperti yang disebutkan media online," katanya, Selasa (3/9/2019).
Keberadaan Ahmad Yani di Jakarta, lanjut Naufal, karena sedang menggelar rapat rutin mingguan saja. Dia juga membantah jika ayahnya masuk dalam target OTT KPK yang digelar pada Senin (2/9/2019) malam.
Anak kedua Bupati Muara Enim ini mengungkapkan, pada Sabtu setiap pekannya, ayahnya selalu berada di Muara Enim. Bahkan, dia mengetahui jika ayahnya bertemu dengan tim KPK di Kabupaten Muara Enim.
"Kabar ayah di OTT di Palembang, saya tidak tahu. Setiap Sabtu, ayah pasti di Muara Enim dan banyak kegiatan di sana. Tapi baru saja saya dapat kabar kalau ayah sudah di Jakarta," ujarnya.
Sebelum bertemu dengan tim KPK, Naufal dan saudaranya masih berkomunikasi dengan Ahmad Yani melalui telepon selular pada Senin sore. Bahkan, mereka masih bercanda gurau seperti biasanya.
Dia pun meminta kepada para awak media, agar meluruskan informasi simpang siur yang sudah menyebar tentang penangkapan ayahnya oleh tim KPK.
"Dilurusi saja kebenaran, jangan dibesar-besarkan. Keluarga tidak enak dengarnya. Kalau menurut kami, ini dijebak," ungkapnya.
Saat ditanyai lebih lanjut tentang dugaan jebakan yang terjadi ke Bupati Muara Enim tersebut, Naufal enggan membeberkannya. Namun, mereka masih menunggu kabar terbaru dari ayahnya.
Larang Potret Rumah
"Yang jelas kami dari pihak keluarga, menghormati hukum berlaku dan mengikuti proses yang ada. Ini kan ranahnya KPK," ucapnya.
Dari pantauan di kediaman Ahmad Yani di Jalan Inspektur Marzuki di kawasan Pakjo Palembang terlihat sepi. Rumah megah bercat hitam ini, dikawal ketat oleh penjaga rumah dari balik gerbang rumahnya.
Saat para awak media beramai-ramai mendatangi rumah Bupati Muara Enim, penjaga rumah langsung melarang wartawan untuk mengambil foto rumah. Para anggota keluarga Ahmad Yani, menggunakan jalan pintas untuk keluar masuk rumah sejak Selasa pagi.
Salah satu tetangga Bupati Muara Enim yang enggan disebutkan namanya mengakui, kondisi rumah kepala daerah ini biasanya ramai. "Kalau sehari-hari ramai, ada banyak mobil yang terparkir di terasnya. Tapi sekarang sepi," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement