Liputan6.com, Jakarta - Nama perusahaan di luar negeri, 'Kontool' menarik perhatian netizen Indonesia karena namanya memiliki makna lain di Tanah Air. Ternyata banyak nama perusahaan lain yang cukup anehan seperti perusahaan startup tersebut.
Artikel nama-nama aneh perusahaan asing di dunia, seperti Sangean hingga Kontool, ternyata mencuri perhatian pembaca sehingga menjadi artikel terpopuler hari ini.
Advertisement
Berita menarik lainnya, mengenai Papua Nugini yang meminta PBB untuk mengunjungi Papua Barat.
Berita populer ketiga, mengenai sejarah asteroid 2006 QV89 yang kabarnya akan menghantam bumi pada 9 September, namun ternyata tidak.
Berikut ringkasan berita Top 3 terpopuler edisi Rabu (4/9/2019), di Kanal Global Liputan6.com:
1. Nama-nama Perusahaan Ini Terlihat Aneh di Indonesia
Perusahaan bernama Kontool mendadak heboh di media sosial. Banyak warganet Indonesia menyerbu laman Facebook startup asal Jerman itu.
Kontool merupakan sebuah platfom besutan startup yang juga bernama sama di Jerman. Dalam website-nya, platform ini merupakan sebuah tools yang membantu perusahaan untuk melakukan transformasi digital, terutama di bidang manajemen keuangan perusahaan.
Advertisement
2. PBB Diminta Kunjungi Papua Barat
Papua Nugini (PNG) telah mengulangi seruan agar perwakilan PBB mengunjungi Papua Barat di tengah rangkaian protes sejak pertengahan Agustus 2019.
Menteri Luar Negeri PNG Soroi Eoe mengatakan kepada parlemen hari ini bahwa kerusuhan terakhir di Papua adalah "situasi yang menyedihkan".
Dia mengatakan, PNG menghormati kedaulatan Indonesia, tetapi masalah ini perlu ditangani oleh kantor Komisi tinggi Hak Asasi Manusia PBB atau KTHAM (OHCHR), demikian seperti dikutip dari Radio New Zealand, Selasa (3/9/2019).
3. Sejarah Asteroid 2006 QV89
Sebuah asteroid yang diberi nama 2006 QV89, dilaporkan muncul kembali setelah dinyatakan hilang tanpa jejak selama 13 tahun dari orbit yang berada dekat Bumi.
Asteroid 2006 QV89 ditemukan pada Agustus 2006, ketika terdeteksi melewati Bumi dan terlihat selama 10 hari. Selama waktu itu, para astronom dengan cermat mengikuti lintasannya dan menentukan bahwa 2006 QV89 memiliki satu dari 7.000 peluang untuk bertabrakan dengan Bumi pada 9 September 2019.
Reporter: Windy Febriana
Advertisement