10 Megatren Perkembangan Dunia Teknologi dan Industri hingga 2025

Inilah 10 megatren baru yang mempengaruhi tatanan kehidupan manusia dan cara mereka bekerja di masa depan

oleh Devira Prastiwi diperbarui 05 Sep 2019, 06:30 WIB
Vice President of Market Insights, Public Affairs and Communications Department Huawei, Andrew Williamson. Liputan6.com/Devira Prastiwi

Liputan6.com, Chengdu - Vice President of Market Insights, Public Affairs and Communications Department Huawei, Andrew Williamson memaparkan laporan Global Industry Vision (GIV) yang mencakup berbagai prediksi seputar perkembangan dunia teknologi dan industri hingga 2025.

Andrew mengatakan, berdasarkan hasil olah data kuantitatif dan pengamatan terhadap berbagai studi kasus pemanfaatan teknologi kecerdasan secara nyata di berbagai sektor industri, Huawei mengidentifikasi 10 megatren baru yang mempengaruhi tatanan kehidupan manusia dan cara mereka bekerja di masa depan.

"Megatren pertama adalah robotika di kehidupan sehari-hari: Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang material, AI perseptual, hingga jaringan menjadi pemacu makin gencarnya pengadopsian robotika dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk mendukung kebutuhan personal lainnya," ujar Andrew dalam pemaparannya saat acara Huawei Asia-Pacific Innovation Day ke-5 di Chengdu, Tiongkok.

"GIV bahkan memprediksi tingkat penetrasi robotika untuk rumahan akan tumbuh hingga 14 persen secara global," sambungnya.

Lalu megatren kedua, lanjut Andrew, adalah Super Sight, yakni tingginya penerapan teknologi 5G, VR/AR, machine learning, dan sejumlah teknologi berkembang lainnya dalam kehidupan sehari-hari telah membuka cakrawala baru di dunia teknologi.

Kemajuan kehidupan manusia, menurut Andrew, serta pertumbuhan budaya dan bisnis tak lagi dipengaruhi oleh jarak, distorsi ruang dan permukaan, maupun masa lalu. Oleh sebab itu, kata dia, GIV memprediksikan jumlah perusahaan yang memanfaatkan teknologi AR/VR akan meningkat sebesar 10 persen.

 


Megatren di Dunia Teknologi

"Megatrend ketiga Zero Search: Di masa depan, teknologi informasilah yang justru akan merengkuh kita," ucapnya.

Hal tersebut, kata Andrew, seiring dengan makin berkembangnya perangkat teknologi berbasis data (data-driven) yang telah dilengkapi dengan sensor, sehingga mampu mengantisipasi setiap kebutuhan manusia.

"Model pencarian di masa depan tak lagi membutuhkan tombol untuk memberi perintah. Kehidupan sosial akan terbangun dengan mudahnya," terangnya.

Menurut Andrew, industri akan menerima manfaat besar dari zero search maintenance. Maka dari itu, kata dia, GIV memprediksikan bahwa 90 persen pemilik perangkat cerdas akan mengaktifkan teknologi asisten personal cerdas untuk keperluan sehari-hari.

"Megatren keempat adalah Sistem Transportasi Cerdas: Sistem transportasi cerdas diprediksikan akan mampu membangun keterhubungan antara manusia, kendaraan, dan infrastruktur yang mendorong sistem lalu lintas bebas macet, sistem tanggap kedaruratan yang baik di masa depan, serta beragam fungsi lain yang memudahkan kehidupan manusia," terang dia.

Oleh sebab itu, menurut Andrew, GIV memprediksikan 15 persen kendaraan kelak akan dilengkapi dengan teknologi Cellular Vehicle-to-Everything.

"Megatrend kelima yaitu Bekerja Berdampingan dengan Robot: Usai keberhasilannya mendorong terlaksananya transformasi di berbagai lini industri, smart automation diprediksikan akan menjangkau lebih jauh lagi di area-area yang membutuhkan presisi tinggi, sarat bahaya, hingga kebutuhan manufaktur yang repetitif dalam rangka mendorong tumbuhnya produktivitas dan keselamatan kerja," terangnya.

GIV memprediksi untuk setiap 10.000 pekerja akan berdampingan dengan 103 robot di tiap-tiap industri.

 


Megatren di Dunia Teknologi

Kemudian, lanjut Andrew, megatren keenam adalah Augmented Creativity: Cloud AI diprediksikan akan berperan banyak dalam memangkas biaya dan kendala yang selama ini dihadapi dalam pelaksanaan eksperimen berbasis sains, menciptakan inovasi, hingga di bidang seni.

"Hal ini diharapkan akan dapat membuka ceruk baru untuk menghasilkan talenta kreatif di industri. GIV memprediksikan, 97 persen perusahaan berskala besar akan menggelar teknologi AI di sistem mereka," paparnya.

Megatren ketujuh, sambung Andrew, adalah Komunikasi Bebas Hambatan: AI dan analitik big data akan berperan besar dalam membangun komunikasi yang bebas hambatan antara perusahaan dengan pelanggan.

Hal tersebut, kata dia, diharapkan akan mampu mendobrak kendala bahasa di antara mereka.

"Akurasi, pemahaman yang baik, serta kepercayaan menjadi faktor utama diwujudkannya sistem komunikasi masa depan," ucapnya.

GIV memprediksikan, lanjut Andrew, nantinya 86 persen data yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di dunia akan digunakan secara optimal oleh mereka

 


Megatren di Dunia Teknologi

"Megatren kedelapan Ekonomi Simbiotik: Diadopsinya teknologi digital dan aplikasi-aplikasi cerdas oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia diharapkan akan menjadi pendorong terciptanya kolaborasi yang kian kuat, mendukung perusahaan untuk saling berbagi sumber daya demi terwujudnya ekosistem global yang kuat dan produktivitas yang meningkat," paparnya.

GIV memprediksi seluruh perusahaan pada masa yang akan datang akan memanfaatkan teknologi awan dan 85 persen dari seluruh aplikasi yang digunakan dalam bisnis akan berbasis di awan.

"Megatren kesembilan adalah Gelaran 5G Semakin Cepat: 5G sudah di depan mata dan jauh lebih cepat dari generasi nirkabel pendahulunya,” ucapnya.

Kehadiran 5G, menurut Andrew, membawa potensi yang besar bagi manusia, bisnis, dan masyarakat. Oleh sebab itu, lanjut dia, GIV memprediksikan bahwa pada 2025, 58 persen populasi penduduk di dunia akan dapat menikmati akses 5G.

"Megatren terakhir adalah Tata Kelola Digital Global: Kemajuan teknologi digital perlu berjalan selaras dengan regulasi terkait dalam berbagi data dan setiap penggunaannya,” pungkas Andrew.

GIV memprediksi, pada 2025 volume data secara global akan mencapai 180 ZB (1 ZB = 1 trilliun GB) tiap tahunnya.

(Devira/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya