Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) dapat beroperasi pada akhir 2020.
Kasatker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Yusrizal Kurniawan mengatakan, keberadaan Tol Cisumdawu akan memangkas perjalanan yang memakan waktu.
Baca Juga
Advertisement
Untuk perjalanan dari Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati saja, nantinya hanya akan menelan waktu selama 45 menit hingga 1 jam.
"Shortcut, tidak perlu muter lagi untuk sampai ke Bandara Kertajati, bisa ditempuh 45 menit sampai 1 jam dari Bandung ke Kertajati," tuturnya di Bandung, Kamis (5/9/2019).
Dia menjelaskan, Tol Cisumdawu merupakan tol pertama di Indonesia yang memiliki terowongan. Adapun panjang total Tol Cisumdawu ini ialah 60,4 km.
"Hampir semua spot Cisumdawu memiliki daya tarik tersendiri seperti jembatan panjang cinapel, galian terdalam 70m di Indonesia serta timbunan tinggi 38 km. Hampir semua ada, tanjakan ada, galian ada, terowongan ada," ujarnya.
Asal tahu saja, Proyek Tol Cisumdawu dengan panjang 60,47 KM ini memiliki 6 seksi. Seksi I dan Seksi II proyek ini digarap oleh Pemerintah melalui Kementerian PUPR.
Sedangkan komposisi pemangku kepentingan untuk Seksi III hingga VI terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada, PT Jasa Sarana, PT Brantas Abipraya, PT PP (Persero), dan PT Waskita Karya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Kunjung Usai, Pemprov Jabar Ambil Alih Proyek Tol Cisumdawu
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati saat ini masih belum terlalu ramai. Salah satu penyebab, kesulitan akses menuju bandara yang terletak di Majalengka karena jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) belum rampung.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah provinsi Jawa Barat akan mengambil alih pembangunan Tol Cisumdawu.
"Rencana tol ini mungkin harus kita ambil alih karena investor yang sekarang belum maksimal ya, karena tanpa ada koneksi tolnya (ke bandara) agak repot kesana," jelas dia saat ditemui usai rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Dia melanjutkan, pembangunan Tol Cisumdawu selanjutnya akan menggunakan dana APBN dan tidak mengandalkan swasta lagi.
"Jadi kan sahamnya sekarang oleh swasta tapi kan gak dibangun-bangun kalau ternyata wanprestasi ya sudah pakai APBN saja," ujar dia.
Sayangnya, Ridwan mengaku belum mengetahui persis berapa total biaya kebutuhan untuk merampungkan tol Cisumdawu tersebut. "Nggak hafal," ungkapnya.
Tol Cisumdawu memiliki sebuah ruas sepanjang 61,6 kilometer (km) yang memiliki terowongan sejauh 472 meter dengan diameter 14 meter.
Selain itu, jalan tol ini terdiri dari enam seksi, antara lain Seksi I Cileunyi-Rancakalong, Seksi II Rancakalong-Sumedang, Seksi III Sumedang-Cimalaka, Seksi IV Cimalaka-Legok, Seksi V Legok-Ujung Jaya, dan Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Tol Cisumdawu Bisa Digunakan Saat Arus Mudik 2019
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan sejumlah ruas Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) memungkinkan bisa digunakan untuk arus mudik tahun 2019.
"Sekitar lima koma sekian kilometer Jalan Tol Cisumdawu bisa digunakan untuk mudik tahun ini," kata Iwa Karniwa usai mengikuti Rapim di Gedung Sate Bandung, Senin (6/5/2019).
Iwa mengatakan ruas Jalan Tol Cisumdawu yang bisa digunakan untuk arus mudik dimulai dari Rancakalong, kemudian masuk ke Terowongan Kembar dan jalur tersebut dipastikan selesai pada 20 Mei.
"Informasi dari satker (Terowongan Kembar Tol Cisumdawu) bisa digunakan, tapi hanya satu jalur," kata Iwa, dilansir Antara.
Menurut dia, saat ini pihak satker (dari Kementerian PUPR) sedang menyiapkan akses di wilayah Tanjungsari dan Rancakalong serta Sumedang untuk pemudik menuju dan ke ruas tol tersebut.
"Jadi sekarang sedang disiapkan akses masuk dan keluar tolnya, sudah signifikan nanti akan tersambung ke jalan provinsi,” ujarnya.
Dia mengakui pengerjaan akses ini masih menemui beberapa kendala terutama di beberapa titik badan jalan yang belum selesai.
"Hal ini agak menghambat pembangunan fisiknya. Tapi sudah kami rapatkan bagaimana penyelesaiannya," katanya.
Terowongan Kembar Jalan Tol Cisumdawu di daerah Rancakalong hanya akan digunakan satu sisi dari arah Bandung ke Cirebon.
Satu terowongan, kata dia, belum difungsikan meski sudah tuntas karena memerlukan beberapa persiapan utilitas seperti rambu dan lain-lain, dan yang difungsikan masih satu arah, dari Bandung ke Cirebon.
Iwa menambahkan meskipun satu terowongan yang dipakai, arus mudik ke arah Cirebon bisa memiliki dua alternatif utamanya menuju ke Sumedang.
"Pertama ruas Cisumdawu dan satu lagi jalan nasional via Cadas Pangeran. Nanti detil pengaturannya oleh dishub tapi ini bisa difungsikan," kata Iwa.