Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia kini giat mendorong berbagai investasi baik penanaman modal dalam maupun luar negeri dan transfer teknologi guna memacu pertumbuhan wirausaha yang dapat andil mendukung penguatan perekonomian.
Dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, saat ini rasio wirausaha di Indonesia masih sekitar 3,1 persen dari populasi penduduk, dan sedikitnya membutuhkan sekitar 4 juta wirausaha baru.
Baca Juga
Advertisement
Guna mendukung program pemerintah dan mendorong munculnya para wirausahabaru, Reed Panorama Exhibitions bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menghadirkan ratusan pelaku usaha dari industri waralaba, baik dalam maupun luar negeri pada tiga pameran bisnis tahunan, yakni Franchise & License Expo Indonesia (FLEI), Retail & Solution Expo Indonesia (RSEI) dan Cafe & Brasserie Expo Indonesia (CBI).
“Pameran ini adalah upaya berkelanjutan kami untuk terus mewadahi para pelaku usaha waralaba di Indonesia. Kami harap, dengan diselenggarakannya kembali pameran tahunan ini akan terus melahirkan Iebih banyak Iagi pengusaha baru di Indonesia, khususnya di industri waralaba dan peluang usaha Iainnya," tutur Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Perdagangan Benny Soetrisno saat sesi konferensi pers di What's Up Cafe, Tebet, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Adapun ketiga pameran bisnis ini akan berlangsung pada 13-15 September 2019 di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pameran akan dibuka dari pukul 10 pagi hingga 9 malam.
Gabungan ketiga pameran bisnis ini akan menampilkan lebih dari 350 merek usaha dari 20 negara, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, China, Amerika Serikat, dan lain sebagainya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Omzet Bisnis Waralaba
Benny berharap, acara yang telah berlangsung selama 17 tahun ini bisa menjadi jendela bagi pegiat industri waralaba dalam negeri untuk menjual produk-produk kreatifnya di pasar global.
"Harapan saya memang alangkah baiknya waralaba kita bisa dijual ke luar. Kita optimis, anak-anak muda kita kreatif sekali. Seperti What's Up Coffee yang isinya berbagai macam coffee, kreatif sekali," ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan WALI Levita Ginting Supit menyampaikan, bisnis waralaba dalam negeri pada 2018 lalu mencatatkan omzet sebesar Rp 150 triliun. Pencapaian ini disebutnya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dia menambahkan, setelah berakhirnya tahun politik dan ditetapkannya pemerintahan yang baru, ia ke depan melihat adanya prospek yang baik untuk bisnis waralaba.
"Dengan kesiapan infrastruktur dan dukungan penuh pemerintah dalam mendorong investasi dan pertumbuhan sektor perdagangan, kami yakin bisnis waralaba akan terus meningkat," ujar Levita.
Advertisement