Liputan6.com, Jakarta - Setelah dirilis di Tiongkok pada Jumat lalu, aplikasi sejenis face swap bernama Zao menuai banyak kritik terkait keamanan.
Aplikasi yang diterbitkan oleh pengembang bernama Momo ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang kurang lebih sama dengan Deepfake.
Zao diduga akan mempermudah penyebaran misinformasi, sama seperti deepfake yang pernah menjadi masalah ketika pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016.
Baca Juga
Advertisement
Walaupun begitu, aplikasi ini mendapatkan peringkat nomor satu untuk aplikasi iOS yang diunduh di China. Demikian sebagaimana dilansir App Annie, Kamis (5/9/2019).
Dalam versi sebelumnya, Zao akan mengirimkan izin kepada pengguna untuk menggunakan fotonya secara gratis, permanen, dan bebas lisensi. Dengan demikian, aplikasi face swap ini memiliki hak atas foto yang diunggah penggunanya.
Setelah review dan kritik buruk dari pengguna, Zao menghapus kebijakan ini dan mengatakan telah menghapus segala foto yang telah diunggah pengguna sebelumnya.
Diblokir WeChat
Potensi berbahaya yang ditimbulkan aplikasi ini membuat salah satu jejaring pesan singkat, WeChat, memblokir Zao.
Walaupun pengguna tetap bisa mengirim video yang berisi hasil dari aplikasi Zao, tetapi segala jenis tautan yang terhubung kepada aplikasi tersebut akan diblokir.
(Keenan Pasha/Isk)
Advertisement