Liputan6.com, Palembang - Pendidikan dasar (diksar) di perguruan tinggi di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menelan korban. Kali ini terjadi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
HS, mahasiswa semester 1 Fakultas Syariah dinyatakan meninggal dunia saat mengikuti diksar Resimen Mahasiswa (Menwa) UIN Raden Fatah Palembang. Diksar dilakukan pada hari Senin, 2 September 2019, di Sembawa Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Baca Juga
Advertisement
Namun, pada hari Selasa (3/9/2019) saat mengikuti diksar, HS mengalami kejang-kejang, kesurupan, dan akhirnya meninggal dunia.
Wakil Rektor 3 UIN Raden Fatah Palembang Rina Antasari membenarkan kabar duka tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa HS meninggal dunia karena sakit, bukan karena kekerasan fisik selama mengikuti diksar menwa.
"Ikut kegiatan itu satu setengah hari dan dinyatakan meninggal dunia. Jenazah sudah diautopsi di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang. Tidak ada indikasi kekerasan," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (5/9/2019).
Dari data kemahasiswaan, HS merupakan warga Bekasi, Jawa Barat (Jabar) dan baru mengikuti perkuliahan selama tiga minggu. HS mengontrak kamar kos di Jalan Rawa Jaya Palembang.
Dia membenarkan bahwa sebelum meninggal dunia, HS mengalami kesurupan. Bahkan, HS sempat bilang jika di kawasan diksar menwa tersebut, ada kuburan warga Belanda. Dari hasil medis memang belum diketahui penyakit apa yang diderita oleh HS.
"Jenazah HS sudah diberi zat formalin di RS Siti Khodijah Palembang. Almarhum sudah diberangkatkan menggunakan pesawat terbang pagi ini dan dimakamkan di Bekasi," katanya.
Mewakili kampus UIN Raden Fatah Palembang, Rina Antasari mengucapkan ungkapan bela sungkawa atas musibah tersebut.
"Kami berharap kedepannya, saat mahasiswa ikut diksar Menwa harus kuat secara fisik. Ada juga pihak kampus UIN Raden Fatah Palembang yang melayat ke sana," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini: