Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastomi Purnama menyatakan akan menindak tegas siapa pun yang terlibat atau menjadi provokator terulangnya kejadian tawuran antarwarga di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.
"Dengan kejadian kemarin, kita tidak ada toleransi lagi, siapa pun yang melakukan tawuran melanggar ketertiban umum akan kita tidak tegas," kata Bastomi saat dihubungi, Kamis (5/9/2019) malam.
Advertisement
Menurut Bastomi, aparat di wilayah sudah mengantisipasi jangan sampai terjadi tawuran pada Rabu lalu. Karena sehari sebelumnya, Selasa 3 September telah terjadi 'percikan' kecil yang mengarah pada tawuran warga.
Pihak kepolisian bersama Danramil Tebet juga sudah mengagendakan pertemuan dengan warga Manggarai dan segalanya, tetapi tawuran keburu pecah sore harinya.
"Kita sudah mengantisipasi ternyata tawuran lebih dulu terjadi," jelas Bastomi seperti dikutip Antara.
Menurut dia, selain langkah represif, pihaknya juga melakukan pendekatan persuasif sebagai langkah antisipatif agar tidak terulang lagi tawuran serupa.
"Kita lakukan pendekatan persuasif kepada tokoh masyarakat, tokoh agama agar mereka meredam timbulnya tawuran lagi," katanya.
Bastomi menyebutkan, pihaknya masih mendalami penyebab tawuran yang melibatkan tiga kelompok warga tersebut. Ketiga kelompok warga itu yakni antara warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat dengan warga Tambak, Jakarta Pusat yang bersatu dengan warga Megazen Manggarai, Jakarta Selatan.
Ia mengatakan, ada banyak faktor penyebabnya, tetapi faktor utama yang memicu pecah tawuran Rabu kemarin belum diketahui pasti. Menurut dia, masalah tawuran warga tersebut bukan terjadi kemarin saja tapi sudah terjadi bertahun-tahun sebelumnya.
"Jadi semacam tradisi dendam kesumat antara Menteng Tenggulun dan Manggarai jadi masalah kecil-kecil saja antara salah seorang masing-masing masyarakat di situ ada yang tersinggung, lantas jadi pertentangan," kata Bastomi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
100 Personel Disiagakan
Hingga Kamis malam Polres Metro Jakarta Selatan masih melakukan pengamanan di lokasi kejadian dengan memperkuat personel penjagaan. Juga, mendirikan posko pantau terpadu yang melibatkan anggota dari Polres Metro Jakarta Selatan, sejumlah Polsek, Koramil dan juga unsur Muspida. Total ada 100 personel yang disiagakan.
Upaya ini dilakukan untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa, mengingat wilayah tersebut menjadi perlintasan kendaraan dari arah Jakarta Pusat menuju Timur dan Selatan, juga menjadi perlintasan kereta api.
"Mengingat itu kan jalur lalu lintas kendaraan dari arah Pusat ke Timur maupun ke Selatan di sana juga ada rel kereta api sangat rawan, objek vital. Kalau sempat terjadi lagi dikhawatirkan mengganggu lalu lintas kereta api dan jalan raya," katanya.
Advertisement