Perusahaan Taiwan Tertarik Investasi di Kilang Balongan

Presiden Joko Widodo meminta agar Kilang Balongan ditutup terlebih dahulu.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2019, 13:10 WIB
Tabung - tabung kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan ada salah satu perusahaan asal Taiwan yang ingin investasi di Kilang Balongan milik Pertamina yang berada di Indramayu, Jawa Barat. Hal itu diketahuinya langsung dari pimpinan Perseroan tersebut.

"Saya dengar ada dari Taiwan yang mau kerja sama dengan Pertamina di Balongan. Karena saya disuratin oleh Bu Nicke (Dirut Pertamina)," kata Menko Darmin di Bandung, Jumat (6/9).

Mendengar rencana tersebut, bahkan dirinya telah diminta oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla agar kerja sama dengan Taiwan itu nantinya dimasukan dalam proyek strategis nasional. Namun keinginan itu bertolak belakang karena Presiden Joko Widodo meminta agar Kilang Balongan ditutup terlebih dahulu.

Namun bukan tidak mungkin kata Menko Darmin, rencana kerja sama tersebut dapat direalisasikan. Mengingat semua itu adalah hak prerogatif dari seorang pimpinan negara.

"Kita sedang memprosesnya, tapi memang kita tadinya Presiden minta tahun lalu di periode tahun terakhir pemerintahan ini dia (Kilang Balongan) ditutup dulu tapi apakah itu akan dibuka tergantung Presiden. Artinya itu bukan sesuatu yang sulit kalau presiden bilang buka aja ya bisa," tandas dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman Usai Kebakaran Kilang Balikpapan

Petugas melakukan pengecekan di area Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/7/2019). Kapasitas Kilang Balikpapan akan ditingkatkan dengan adanya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji aman usai kebakaran yang terjadi di salah satu jalur pipa, Kilang Balikpapan.

Manager Region Communication Relation dan CSR MOR VI Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, Pertamina menjamin pasokan BBM dan Elpiji untuk Terminal BBM di wilayah Kalimantan dan sebagian kawasan Indonesia Timur dari Kilang Balikpapan tetap aman.

"Pasca kebakaran yang terjadi di salah satu jalur pipa, Kilang Balikpapan tetap beroperasi," kata Heppy, di Jakarta, Kamis (16/8/2019).

Heppy menambah, Tim Pertamina secara sigap melakukan pemadaman api yang terjadi di area jalur pipa Kilang RU V Balikpapan yang berkapasitas produksi 260.000 barel per hari.

"Pemadaman dilakukan dalam kurun waktu sekitar 3 jam, dengan menggunakan 4 unit pemadam kebakaran dan 1 unit trailer foam," tuturnya.

Menurut Heppy, Tim Pertamina sudah mengunjungi pemukiman masyarakat yang berada di sekitar kilang, untuk memastikan masyarakat dalam keadaan aman.

"Kami juga sudah bagikan masker ke warga sekitar dan standby kan tim medis apabila dibutuhkan," tandasnya.  


Pipa Kilang Minyak Balikpapan Milik Pertamina Terbakar

Petugas lapangan memantau Area Tanki LPG (Spherical Tank) di kawasan kilang RU V Balikpapan, Kalimantan, Kamis (14/05). Kilang RU V merupakan kilang pengolahan minyak Pertamina terbesar ke-2 di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Salah satu pipa di dalam area kilang Pertamina RU V Balikpapan mengalami kebakaran. Percikan api diduga muncul sekitar pukul 9.30 WITA saat dilakukan perbaikan pipa.

Manager Region Communication Relation dan CSR Pertamina MOR VI Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, hingga saat ini api belum bisa dipadamkan, pemadaman api terus dilakukan oleh Pertamina RU V menggunakan media foam dan air dengan mengerahkan 4 unit mobil damkar dan 1 unit trailer foam.

"Untuk saat ini lokasi api sudah dilokalisir dan jalur api utama berhasil dipadamkan," kata Heppy, di Jakarta, Kamis (15/8/2019). 

Dia melanjutkan, hingga saat ini masih belum diperlukan evakuasi pekerja dan pemadaman bisa di tanggulangi oleh tim Pertamina.

"Adapun penyebab kebakaran masih menunggu hasil investigasi oleh tim internal Pertamina," tandasnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya