3 Alasan Tersering Wanita Palsukan Orgasme, Salah Satunya Ingin Cepat Selesai

Rasa sakit saat berhubungan seks membuat wanita memilih memalsukan orgasme sehingga seks cepat selesai.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 06 Sep 2019, 22:00 WIB
memalsukan orgasme /copyright: unsplash/nemanja o

Liputan6.com, Jakarta Sudah bukan rahasia bila tidak semua wanita sukses meraih orgasme saat bercinta. Fakta lainnya, tidak sedikit juga wanita yang memalsukan orgasme (fake orgasme).

"Survei langsung belum ada tapi dapat dikatakan cukup banyak perempuan melakukan fake orgasm," kata seksolog dokter Haekal Anshari, M.Biomed (AAM).

Menurut pakar berikut beberapa faktor yang membuat wanita memalsukan orgasme:

1. Menyenangkan pasangan

Banyak wanita yang khawatir jika saat bercinta dia tidak bisa meraih orgasme bisa membuat suami jadi kurang percaya diri atau tidak puas.

"Jika laki-laki ini merasa, 'Kok tidak orgasme ya pasangan saya, apa ada yang salah dengan diri saya?' Hal ini bisa mengganggu pride (rasa bangga) laki-laki. Maka untuk menyenangkan pasangan, wanita melakukan fake orgasme," tutur Haekal dalam Pillow Talks with Andalan: Perempuan dan Berbagai Permasalahan ‘Intim’ yang Jarang Terungkapkan di Jakarta Pusat ditulis Jumat (6/9/2019).

 

 

Saksikan juga video menarik berikut


2. Seks sudah terlalu lama

ilustrasi perempuan/Photo by luiisrtz from Pexels

Suami sudah terangsang bahkan orgasme tapi istri tak kunjung mencapai orgasme. Padahal seks sudah berlangsung lama sementara masih banyak pekerjaan lain yang menanti belum lagi khawatir bila anak terbangun. Seks yang tidak selesai-selesai maka membuat wanita memilih pura-pura orgasme.

3. Seks menyakitkan

Berdasarkan pengalaman praktik sehari-hari, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Dinda Derdameisya mengatakan alasan yang sering disampaikan pasiennya melakukan orgasme palsu karena kesakitan saat penetrasi.

"Biasanya melakukan fake orgasm karena wanita ini jarang mendapatkan orgasme. Sesi hubungan seksnya tuh sakit atau enggak enak, jadi pengen cepat-cepat kelar (dengan melakukan fake orgasm)," tutur Dinda di kesempatan yang sama.

 


Tidak Perlu Memalsukan Orgasme

Gambar ilustrasi

Baik Dinda maupun Haekal sama-sama setuju bahwa wanita tidak perlu memalsukan orgasme. Lebih baik dibahas bersama apa penyebab sulit meraih orgasme.

"Ya atasi semua faktor penyebab enggak bisa mendapatkan orgasme. Maka, komunikasi itu penting," tutur Haekal.

Misalnya, alasan wanita memalsukan orgasme karena kesakitan saat penetrasi. Bila wanita mengkomunikasikan ke pasangan bisa dicari jalan keluar. 

"Kenapa sakit? Mungkin karena foreplay kurang jadi cairan lubrikasi belum banyak tapi langusng penterasi. Itu menyebabkan nyeri, wanita tidak bisa menikmatinya," tutur Haekal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya