ITB akan Uji Coba Komersil Avtur Nabati di Kilang Cilacap

ITB tengah melakukan mengembangkan proses pembuatan bahan avtur nabati dengan menggunakan katalis merah putih.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2019, 19:31 WIB
Suasana kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). Produk utama yang dihasilkan kilang Cilacap berupa produk BBM atau gasoline, naphtha, kerosine, avutur, solar LSWR, minyak bakar, LPG, pelumas dasar. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah melakukan mengembangkan proses pembuatan bahan avtur nabati dengan menggunakan katalis merah putih. Uji coba komersil tersebut akan dilakukan di Kilang RU IV Cilacap pada awal tahun 2020 mendatang.

"Ini kami sedang membicarakan untuk menguji pembuaatan avtur di Cilacap, rencananya pada Febuari 2020 kami sekarang sedang memproduksi katalis dalam jumlah kira kira 14 juta ton," kata Guru Besar Falultas Teknik Reasi Kimia dan Katalis Institut Teknologi Bandung (ITB), Subagyo saat ditemui di Bandung, Jumat (6/9/2019).

Subagyo menyebut sejauh ini avtur nabati sendiri belum dikomersialkan baik di Pertamia maupun di lingkungan laboraterium ITB. Namun sejumlah pilot projek pembuatan bahan avtur nabati sudah dikantongi oleh pihaknya.

"Skala pilot itu yang sudah ada laboratorium. Lab itu kecil kalau pilot itu sudah besar kalau mau membesarkan jadi komersial sudah gampang," imbuh dia.

Subagyo menambahkan kapasitas Kilang IV Cilacap untuk uji komersil ini cukup besar. Di mana, kapasitas produksi di sana mampu menghasilkan 13 ribu barel per harinya untuk mengolah minyak fosil.

"Kami mau titip 2-5 persen. Jadi avturnya nanti diharapkan memgandung 2-5 persen avtur nabati," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Jokowi: Kita Bakal Produksi Avtur Berbahan Sawit

Kegiatan warga sekitar di dekat kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). Kilang Pertamina RU IV Cilacap berkapasitas produksi terbesar mencapai 348.000 barrel per hari. (Liputan6.com/JohanTallo)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia lebih maju dalam mengembangkan energi bahan bakar, diantaranya Bahan Bakar Nabati, Avtur dan kendaraan listrik.

Jokowi mengatakan, Indonesia sudah mulai dengan program pencampuran 20 persen biodiesel dengan solar (B20), akan masuk ke B30 campuran solar dengan 30 persen biodiesel. Dia pun menginginkan capaian yang lebih, yaitu 100 persen bahan bakar kendaraan biodiesel (B100).

"Tapi kita bisa lebih dari itu kita bisa membuat B100," kata Jokowi, dalam pidato Sidang Bersam DPR-DPD, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Dia melanjutkan, saat ini Indoensia sudah memproduksi sendiri avtur hingga tidak impor avtur lagi. Tapi juga bisa lebih dari itu, yaitu bisa ekspor avtur dan menggunakan bahan baku Minyak sawit.

"Kita juga ingin produksi avtur berbahan sawit," tuturnya.

Selain itu, Jokowi menyebut Indonesia juga sudah mulai membuka ruang pengembangan mobil listrik, tetap tidak hanya berhenti sama disitu dia ingin Indonesia membangun industri mobil listrik sendiri.

"Tetapi kita ingin lebih dari itu (membangun industri Mobil Listrik sendiri)," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya