Liputan6.com, Jakarta - Gempa mengguncang tiga wilayah Indonesia hari ini, Jumat (6/9/2019). Hingga pukul 20.00 WIB, lindu terjadi dua kali di Sarmi Papua dan Sorong Papua Barat, sedangkan gempa ketiga terjadi di Pulau Saparua, Maluku Tengah.
Dari ketiga gempa yang terjadi hari ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Papua dan Papua Barat tak berpotensi tsunami.
Advertisement
Hingga berita ini diturunkan, BMKG juga belum menginformasikan kerusakan bangunan akibat terdampak gempa.
Sementara, gempa magnitudo 3,5 yang menggoyang Maluku Tengah, getarannya dirasakan hingga Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku dan Kota Maluku.
Berikut tiga gempa hari ini yang menggoyang Indonesia:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gempa Sarmi Papua
Diperoleh dari laman resmi BMKG, gempa yang terjadi di Kabupaten Sarmi, Papua hari ini terjadi pada pukul 03:43:36 WIB.
Kekuatan gempa bermagnitudo 5 dengan kedalaman mencapai 23 kilometer.
Ada pun pusat gempa berada di 41 km barat daya Sarmi, Papua. Sedangkan lokasinya berada pada titik koordinat 2,68 Lintang Selatan (LS) dan 138,9 Bujur Timur (BT).
Advertisement
Gempa Maluku Tengah
Gempa di Maluku Tengah, tepatnya terjadi di Pulau Saparua. Lindu terjadi pada pukul 05:37:49 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,5.
BMKG mengungkap pusat gempa yang melanda Maluku Tengah hari ini berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer. Atau sekitar 39 kilometer barat laut Saparua.
Sedangkan lokasi gempa berada pada koordinat 3,4 Lintang Selatan dan 128,34 Bujur Timur.
Gempa Sorong
Gempa Sorong Gempa bumi dengan magnitudo 2,3 mengguncang Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, pukul 15.08 WIT.
Berdasarkan data yang diperoleh Stasiun Geofisika BMKG (BMKG) Sorong, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 0,85 Lintang Selatan (LS) dan 131,02 Bujur Timur (BT) yang berjarak 25 km Barat Laut Kota Sorong dengan kedalaman 10 Km.
Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, lindu ini merupakan gempa bumi dangkal akibat sesar aktif.
Dilansir Antara, Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Hingga kini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Namun, kepada masyarakat, BMKG mengimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Reynaldi Hasan
Advertisement