Polisi Pastikan Tak Ada yang Terluka Saat Kerusuhan Suporter di SUGBK

Meski ricuh, Argo memastikan tak ada pemain dan suporter Malaysia yang terluka dari awal hingga pertandingan usai.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2019, 01:00 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (8/11). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, tak ada korban dalam insiden kerusuhan suporter usai pertandingan Indonesia melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 dimenangkan Malaysia dengan skor 2-3, Kamis malam, 5 September 2019.

"Kita juga merasa prihatin dengan suporter baik di Indonesia yang merasa kalah dan kesal di situ dan itu artinya tidak terjadi apa-apa," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (6/9/2019).

"Sementara belum ada laporan (ada korban jiwa). Enggak ada (polisi terluka)," sambungnya.

Meski ricuh, Argo memastikan tak ada pemain dan suporter Malaysia yang terluka dari awal hingga pertandingan usai. Karena, aparat kepolisian melakukan pengawalan secara ketat terhadap pemain dan juga suporter Malaysia.

Selain itu, Argo menyebut, kericuhan sebatas pelemparan botol air mineral saja. Suporter yang kesal tersebut melemparkan botol air mineral ke arah anggota polisi yang berjaga di lokasi.

"Itukan yang marah suporter melempar-lempar pakai kertas, air minum ke arah petugas," sebut Argo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kerusuhan

Suporter Timnas Malaysia terkurung di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno, untuk menghindari serangan dari suporter Timnas Indonesia, Kamis (5/9/2019). (Bola.com/Muhammad Adiyaksa)

Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Stadion Gelora Bung Karno, usai pertandingan antara Indonesia melawan Malaysia pada kualifikasi Piala Dunia 2022. Dalam pertandingan tersebut, Malaysia menang atas tuan rumah Indonesia dengan skor Indonesia 2-3 Malaysia.

Segerombolan suporter Indonesia terlihat melempari para petugas yang berjaga di lokasi dengan botol plastik dan batu. Kejadian pelemparan itu terjadi di dekat pintu masuk VIP l.

Untuk membubarkan suporter yang tersulut emosi, petugas terpaksa menembakkan gas air mata. Polisi juga sambil berjaga dengan menggunakan perisai di dalam pagar terdekat dengan stadion.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan memberikan imbauan kepada para suporter untuk segera membubarkan diri.

"Kalau kaluan rusuh nanti kami dari polisi tidak kasih izin lagi" kata Harry di lokasi, Kamis (5/9/2019).

"Saya ingatkan tidak usah merusuh, rekan-rekan dari polisi bertahan-bertahan," sambungnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya