Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesan yang berisi informasi adanya pemutihan SIM (Surat Izin Mengemudi) beredar viral melalui aplikasi perpesanan WhatApps.
Dalam pesan tersebut dikatakan bahwa pemilik SIM yang sudah melewati masa berlakunya, bisa diaktifkan kembali sampai dengan 25 Agustus 2019. Disebutkan pula, pemutihan SIM ini berlaku diseluruh Polda, se-Indonesia.
Advertisement
Terkait beredarnya informasi itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Nasir memastikan selebaran itu hanya kabar bohong atau hoax.
Nasir mengatakan, di kepolisian tidak ada sistem pemutihan SIM seperti yang disebutkan dalam edaran.
"Itu hoax. Tidak ada pemutihan SIM,” ujar Nasir saat dikonfirmasi JawaPos.com, Jumat, 6 September 2019.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Harus Buat Ulang
Nasir menjelaskan, sistem kepemilikan maupun perpanjangan masa berlaku SIM tidak mengalami perubahan. Apabila SIM sudah melampaui masa berlakunya, maka pemiliknya harus membuat ulang SIM.
Proses pembuatan ulang, seperti pembuatan SIM pad pertama kali. Yakni menyiapkan dokumen pribadi, mengisi formulir, mengikuti tes tulis dan berkendara. Setelah dinyatakan lulus akan diambil sidik jari, tanda tangan dan pas foto, sebelum SIM diterbitkan.
"Kalau SIM sudah mati, prosesnya mengikuti semua tahapan tes SIM. Artinya sama dengan pembuatan pertama,” tukas Nasir.
Baca Berita-Berita Menarik JawaPos.com Lainnya di Sini
Advertisement