Liputan6.com, Jakarta Sarapan padat, salah satunya dengan roti sangat bermanfaat untuk anak sebelum beraktivitas termasuk pergi ke sekolah. Menurut Ketua Umum Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Netti Herawati, jenis sarapan padat lebih baik ketimbang cair seperti susu dan sereal.
"Kalau hanya sarapan cair, asupan gizi anak justru dipertanyakan, apakah sudah cukup atau tidak. Sudah memenuhi sepertiga asupan gizi anak atau belum dalam sehari. Memang, sarapan cair itu lebih gampang disiapkan," terang Netti saat berbincang dengan Health Liputan6.com di sela-sela acara Gerakan Sarapan Padat Bernutrisi 2019 di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019).
Advertisement
Dalam acara Gerakan Sarapan Padat Bernutrisi 2019, yang dihadiri anak-anak PAUD mendorong para ibu menyiapkan sarapan padat pada anak, sedangkan anak dilatih untuk sarapan padat sebelum pergi sekolah.
Salah satu contoh sarapan padat itu menggunakan roti sebagai sumber karbohidrat. Roti bisa dikombinasikan dengan daging dan sayur sehingga kandungan protein dan zat gizi mencukupi kebutuhan anak.
Tampak kreasi roti yang unik menarik perhatian mata. Ada yang dikreasikan dengan mentimun, selada, dan tomat layaknya burger maupun roti aneka bentuk menggunakan cetakan dan diolesi selai.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Bantu Konsentrasi Anak
Gerakan Sarapan Padat Bernutrisi dengan roti bertujuan mengedukasi para orangtua dan guru agar membangun kebiasaan sarapan pada anak usia dini. Berdasarkan riset Pergizi Pangan 2013 bahwa sarapan padat dan bergizi memainkan peran penting bagi siswa usia sekolah. Sarapan membantu meningkatkan kemampuan belajar dan konsentrasi anak di sekolah.
"Untuk sarapan padat, apalagi anak yang berusia 2 tahun, mereka sudah menggunakan giginya untuk makan. Jadi, dia harus mengunyah. Makanya, salah satu latihannya menggunakan roti," Netti menerangkan.
"Selain itu, roti bisa dikombinasikan dengan banyak hal, yakni sayur dan daging sehingga sepertiga gizi kebutuhan anak terpenuhi."
Advertisement