Durasi Tidur Pengaruhi Kesehatan Jantung Anda

Tidur merupakan aspek penting bagi manusia, termasuk memengaruhi kesehatan jantung.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2019, 19:00 WIB
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Lama tidur yang tepat dapat melindungi kesehatan jantung Anda. Sementara, bila Anda kurang dan kelebihan jam tidur bisa memengaruhi organ vital tersebut. 

Menurut American College of Cardiology orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidur 6-9 jam.

Para ilmuwan dari Amerika Serikat dan Inggris ini menganalisis kebiasaan tidur dan catatan medis dari 461.347 orang berusia 40-69 tahun yang tinggal di Inggris. Data ini mencakup laporan para peserta selama 7 tahun dan termasuk dari hasil tes untuk gen yang berisiko terkena penyakit jantung.

Dilansir dari Medical News Today, orang yang memiliki jam tidur berlebihan ternyata juga berisiko lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko 34 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Idealnya, menjaga durasi tidur hingga 6-9 jam per malam yang memiliki kesehatan jantung baik.

"Durasi tidur adalah faktor kunci jika dikaitkan dengan kesehatan jantung, dan ini berlaku untuk semua orang," ucap Celine Vetter, asisten profesor fisiologi intergratif di University of Colorado, Boulder, AS.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Durasi Tidur

Ilustrasi tidur. Sumber foto: unsplash.com/Kinga Cichewicz.

Penelitian ini menemukan hubungan antara kebiasaan tidur dan kesehatan jantung. Namun juga ditegaskan, penelitian ini berasal dari studi observasional, artinya studi ini hanya dapat mengonfirmasi hubungan tetapi tidak dapat menentukan sebab dan akibatnya.

Vetter dan rekan-rekannya berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut dengan menggunakan data dari sejumlah besar individu, menggabungkan dengan penelitian genetik, dan mengesampingkan puluhan faktor yang berpotensi mempengaruhi.

Hasilnya para peneliti menemukan bahwa durasi tidur merupakan faktor risiko independen untuk serangan jantung. Risiko serangan jantung semakin meningkat karena kebiasaan tidur malam orang yang menyimpang dari 6-9 jam.

Misalnya, orang-orang yang tidur 5 jam per malam setiap harinya memiliki risiko 52 persen lebih tinggi terkena serangan jantung daripada mereka yang tidur 7-8 jam. Sedangkan, individu yang tidur 10 jam per malam memiliki risiko dua kali lipat.

Para peneliti kemudian menggunakan metode yang disebut Mendelian randomization (MR) untuk mengonfirmasi bahwa durasi tidur pendek adalah faktor independen penyebab serangan jantung.

Analisis MR menunjukkan, individu dengan genetik jantung yang memiliki waktu tidur lebih pendek memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung.

"Ini membuat kami lebih percaya bahwa ada hubungan kausal di sini, yakni durasi tidur (bukan hal lain) dapat mempengaruhi kesehatan jantung," ucap Vetter.

 

Penulis: Diviya Agatha

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya