Liputan6.com, Bandung - Amelia Anggraeni baru berusia 2 tahun 5 bulan. Anak perempuan dari pasangan Hendra Kuswandi (30) dan Reni Nuryani (32) ini memiliki sepasang bola mata yang unik. Bola mata Amel, panggilan akrabnya, bisa berubah warna putih, coklat, abu-abu, dan biru.
Rumah orang tua Amel terletak di belakang kompleks Graha Sutera, Kecamatan Bandung Kidul. Akses masuk ke rumah Amel sangat sempit. Rumah yang ditempatinya pun berukuran kecil.
Liputan6.com mengunjungi rumah Amel di Kampung Sukamanah II, Kelurahan Wates, Kota Bandung, pada Sabtu (7/9/2019).
Sepintas tidak ada perbedaan antara Amelia dan anak-anak lainnya. Namun saat diperhatikan, bola mata Amel memiliki warna yang cukup mencolok, serta dapat berubah-ubah. Selain hitam, bola mata bocah yang ceria dan cukup aktif itu dapat berubah menjadi, coklat, abu-abu, dan biru.
Baca Juga
Advertisement
Ayah Amelia, Hendra Kuswandi mengatakan, sejak lahir kedua bola mata anaknya sudah berwarna putih. Ia pun terkejut saat mengetahui anaknya sampai berwarna putih.
Hendra mengaku awalnya ia merasa cemas dan khawatir yang dikira itu adalah penyakit. Namun saat dibawa ke puskesmas, pihak dokter menyatakan tidak perlu cemas karena itu bukan kelainan.
"Awal pertama lahir putih warnanya, tidak ada hitam sama sekali. Tapi selang dua bulan kemudian berubah jadi abu, lalu biru, coklat, dan sekarang mulai ada hitamnya," kata Hendra.
"Setelah diperiksa ke Puskesmas tidak ada kelainan. Sehari-hari juga kalau melihat jelas kaya anak lainnya," sambungnya.
Amel adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakaknya adalah laki-laki yaitu Andrian Fitriana (15) dan Revaldi Priatna (7). Sedangkan adik Amel, Aprilia Putri baru berusia lima bulan.
Selain Amelia, semua anggota keluarganya memiliki mata berwarna hitam. Menurut pengakuan Hendra, warna bola mata putrinya tidak ada keturunan dari gen kakeknya.
"Kakak dan adiknya tidak begitu (berwarna-warni. Hanya Amel sendiri. Orang tua saya dan istri juga tidak ada keturunan," ujarnya.
Mencuri Perhatian Warga
Keunikan yang dimiliki oleh Amel ini menarik perhatian warga sekitar. Ibu Amel, Reni mengatakan, banyak orang yang suka dengan keunikan warna bola mata Amel.
"Kalau ketemu di Pasar gitu misalnya, suka ditanya 'itu anaknya pakai softlens ya?'. Saya biasanya jelaskan kalau warna bola matanya memang begini," kata Reni.
Amelia lahir pada 19 Februari 2017 lalu. Reni mengaku, dia dan suaminya menganggap Amelia merupakan anak yang spesial.
"Ini yang disebut mukjizat. Pas lahir berat badan Amel 2,6 kilogram, itu normal. Waktu hamil juga saya tidak ngidam yang macam-macam," kata Reni.
Selain memiliki keunikan di bola matanya, rambut Amel juga mengalami perubahan warna. Sambil menunjukkan foto Amel ketika berusia satu tahun, Reni mengatakan warna rambut Amel tadinya hitam pekat.
Namun belakangan warna rambut putri kesayangannya itu berubah menjadi coklat. Bahkan, sempat muncul warna kuning keemasan.
Tak hanya itu, Amel juga memiliki kebiasaan unik. Dengan tubuhnya yang lentur itu, Amel bisa mengangkat badannya sambil ditopang oleh kepala. Mirip orang yang sedang break dance.
"Untuk sekarang ini kalau berjalan masih sulit, jadi masih sering merangkak. Untuk anak seusia Amel seharusnya sudah bisa berjalan," kata Reni.
Reni juga mengaku saat masih mengandung Amel, ada hal yang tak biasa terjadi.
"Memang dari masih dikandung juga aneh. Waktu umur kandungan enam bulan dia tidak bergerak. Pas mau melahirkan baru bergerak. Saya sempat cemas waktu tidak bergerak itu," katanya.
Advertisement
Keluarga Pra Sejahtera
Hendra, ayah Amel, sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan. Sedangkan Reni hanya ibu rumah tangga biasa. Adapun gaji Hendra tidak menetap, tergantung ada atau tidaknya proyek bangunan.
Sementara itu, Camat Bandung Kidul, Evi Hendarin mengakui keunikan warna bola mata Amel sebagai fenomena yang tak biasa.
"Ini kan bagian dari kuasa Allah yang memberikan anugerah lebih atas penciptaannya, sehingga anak Amel ini kalau dilihat pada bagian matanya ada kelebihan dari warnanya," kata Evi.
Pihak kecamatan, lanjut Evi, selalu memberikan perhatian kepada warganya. Melalui perwakilan di tingkat RW, Amel bersama warga lainnya mendapat layanan kesehatan sesuai standar.
"Kami selalu mengontrol dengan Pak RW, keadaan anak Amel ini terus dipantau sejak ramai diberitakan. Dari orang tua Amel sendiri terbilang aktif dalam mengakses kesehatan yang ada. Untuk hal hal-lain kami pantau kalau memang ada hal yang perlu kami tindak lanjuti," ujarnya.