Fakta Coulrophobia, Fobia Badut yang Dialami 7,92 Juta Orang Inggris

Coulrophobia atau fobia badut ini rupanya dialami 7,92 juta orang Inggris.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Sep 2019, 16:00 WIB
Peserta berdandan seperti badut mengejar pejalan kaki selama 'Running of the Clowns' di Pasadena, California pada 21 Oktober 2018. Lari dikejar kawanan badut ini merupakan parodi yang mengolok-olok lomba dikejar banteng di Spanyol. (Mark RALSTON/AFP)

Liputan6.com, Inggris Diperkirakan 7,92 juta orang Inggris mengalami fobia badut atau dikenal dengan istilah coulrophobia. Temuan menarik tersebut didapat dari hasil laporan layanan hipnoterapi Phobia Guru yang dipublikasikan pada 2017, setelah film It tayang perdana pada tahun tersebut.

Kehadiran film It (2017) menimbulkan lonjakan pertanyaan hipnoterapi masyarakat Inggris yang mencari bantuan mengatasi coulrophobia. Ahli fobia Adam Cox mengungkapkan, film It yang menampilkan badut pembunuh menimbulkan kecemasan bagi 7,92 juta orang Inggris.

"Jumlah tersebut kira-kira setara 12 persen orang di Inggris yang menderita coulrophobia. Fobia badut serius ini cenderung dipicu efek media (film, video) dan dari pengalaman buruk terhadap badut. Lewat film badut pembunuh membantu munculnya pikiran jahat soal badut," papar Adam, dikutip dari Response Source, Minggu (8/9/2019).

Bagi orang yang takut badut, kehadiran It Chapter 2 (2019) yang mulai tayang di bioskop saat ini mungkin dihindari. Film horor bak kembali menampilkan badut pembunuh membuat orang yang fobia badut gemetar ketakutan. Ini juga karena gejolak horor dan teror sekuel filmnya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Efek Kostum Badut yang Aneh

Komunitas Aku Badut Indonesia menggelar aksi penggalangan dana saat Car Free Day (CFD) di kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (6/1). Mereka melakukan atraksi akrobatik untuk menggalang dana bagi korban bencana tsunami Selat Sunda. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bagi beberapa orang, badut menakutkan. Adam menyampaikan, alasan badut menakutkan. Pertama, mereka tidak 'nyata.' Kita tahu, di balik kostum badut itu ada manusia. Tetapi mereka tidak terlihat seperti manusia normal.

Kedua, Topeng dan cat wajah menyembunyikan ekspresi wajah asli sehingga orang yang melihatnya tidak dapat membaca emosi layaknya orang normal pada umumnya. Gerakan badut juga berlebihan dan tidak alami.

“Kebanyakan fobia diciptakan saat ada peristiwa yang membuat seseorang peka. Seorang anak, misalnya, melihat orang asing mengenakan kostum badut aneh dengan motif yang tidak sewajarnya. Ini memicu fobia badut. Tetapi secara budaya sama, badut menimbulkan kesan menyeramkan sehingga ketika badut berkeliaran, ya pada orang-orang ada yang takut,” ujar Adam yang juga ahli hipnoterapi.

“Bagi kebanyakan orang yang mengalami coulrophobia, mereka hanya dapat memilih untuk menghindari tempat-tempat, seperti sirkus yang mana badut dapat terlihat. Adanya film sekuel It yang begitu populer, mereka yang takut badut akan melihat lebih banyak gambar badut daripada biasanya sehingga menyebabkan kecemasan yang sebenarnya tidak perlu."


Gejala Coulrophobia

Para peserta berdandan seperti badut mengejar pejalan kaki selama 'Running of the Clowns' di Pasadena, California pada 21 Oktober 2018. Lari dikejar kawanan badut ini merupakan parodi yang mengolok-olok lomba dikejar banteng di Spanyol. (Mark RALSTON/AFP)

Adam membeberkan, gejal-gejala coulrophobia yang bisa dialami seseorang, sebagai berikut:

1. Detak jantung yang cepat

2. Pusing

3. Berteriak

4. Histeris

5. Hyperventilating (napas berlebihan)

6. Perasaan tersedak

7. Pingsan

8. Gemetar dan/atau berkeringat

9. Menangis

10. Mual atau gangguan pencernaan lainnya

Untuk meyakinkan seseorang mengalami fobia badut, Adam mencatat, penting untuk mengingat bahwa badut tidak nyata. Mereka hanya memainkan karakter tertentu saja.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya