Cari Bakat di Purwokerto, PB Djarum Turunkan Legenda di Audisi Umum Bulu Tangkis 2019

Setelah Bandung, PB Djarum menggelar Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah, pada 8-10 September.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 08 Sep 2019, 14:24 WIB
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin (tengah) pada konferensi pers jelang Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Purwokerto. (PB Djarum)

Liputan6.com, Purwokerto - PB Djarum menurunkan tim pencari bakat berisi legenda pada Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 tahap kedua setelah berencana menghentikan kegiatan tahun depan.

Setelah Bandung, Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 berlangsung di GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah, pada 8-10 September.

Ajang kali ini fokus pada dua kelompok usia yakni U-11 dan U-13 di nomor putra dan putri. Dengan konsentrasi di dua kategori tersebut, PB Djarum berharap bisa maksimal mengasah bakat dan mental atlet.

Untuk audisi umum di Purwokerto, PB Djarum menerjunkan nama-nama Christian Hadinata, Lius Pongoh, Fung Permadi, Yuni Kartika, Liliyana Natsir, Hastomo Arbi, Engga Setiawan, Komala Dewi, Fendy Iwanto, Juniar Setioko, Dionysius Hayom Rumbaka, Alan Budikusuma, Susy Susanti, dan Antonius B Ariantho untuk menemukan talenta terbaik.

"Untuk fisik, tahun ini kami akan mencari pemain yang gesit, itu poin utama. Tapi, bila ada pemain yang memiliki bakat istimewa lainnya, kami juga membuka pintu untuk bergabung dan berlatih sebagai atlet PB Djarum," jelas Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi.


Alasan Pilih Purwokerto

Sebanyak 24 atlet berhasil meraih Super Tiket dari Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang digelar di GOR KONI, Kota Bandung. (dok. PB Djarum)

PB Djarum mengunjungi Purwokerto yang dikenal sebagai lumbung bibit atlet berkualitas. Legenda Christian Hadinata dan Fung Permadi datang dari sana. Begitu pula Tontowi Ahmad dan Mohammad Ahsan.

Sementara di level junior ada Alberto Alvin Yulianto yang merupakan semifinalis BWF World Junior Championships 2018 di nomor regu campuran, serta Agatha Immanuela menjadi Semifinalis BWF World Junior Championships 2018 di kategori ganda putri.

"Purwokerto dan wilayah Kabupaten Banyumas ini adalah kantongnya bibit pebulutangkis berbakat. Peminatnya luar biasa, kecintaan dan semangat masyarakat terhadap olahraga bulutangkis sangat tinggi," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

"Dengan track record banyaknya bibit pebulutangkis berkualitas dari Kabupaten Banyumas dan sekitarnya ini, kami berharap tahun ini bisa menemukan lebih banyak bakat istimewa yang memiliki semangat serta daya juang tinggi untuk menjadi juara dunia dan kelak mengharumkan nama bangsa," lanjut Yoppy Rosimin.

Lebih dari 800 peserta mendaftar di Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Purwokerto. Atlet muda berjuang memperebutkan tiket final di Kudus, November mendatang.


Berhenti di 2020

Yoppy Rosimin). (Bola.com/Dok. PB Djarum)

PB Djarum akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis pada tahun depan. Keputusan itu diambil terjadi akibat polemik yang berkepanjangan sejak beberapa waktu lalu. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menuduh PB Djarum mengeksploitasi anak. KPAI mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut.

"Kami sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau. Tahun lalu kami dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kami bukan produk rokok," ujar Yoppy.


Jadwal Audisi PB Djarum

Audisi Umum

28-30 Juli: Bandung

8-10 September: Purwokerto

20-22 Oktober: Surabaya

27-29 Oktober: Solo

17-19 November: Kudus

Final

20-22 November: Kudus

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya