Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo akan menggelar lelang 3.100 menara miliknya untuk mendapatkan dana segar. Saat ini proses lelang masih dalam tahap due dilligence atau uji tuntas.
Lima perusahaan menara dikabarkan berminat ikut dalam tender. Antara lain PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usaha Protelindo, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Centratama Telekomunikasi (CENT), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan nilai sebuah aset akan wajar jika tak jauh berbeda dengan harga di pasar, sehingga industri bisa menerimanya.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau pasar bisa menyerap, itu artinya harganya wajar. Harga wajar itu bisa dilihat dari besaran pada pemanfaatannya," kata Reza dalam pernyataannya, Minggu (8/9/2019).
Sementara Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi dalam kajiannya memprediksi harga per menara milik Indosat Ooredoo akan dibuka sekitar US$ 140 ribu atau sekitar Rp 2 miliar (asumsi Rp 14.067 per USD 1) dalam lelang kali ini.
"Angka ini berkaca pada transaksi Indosat-TBIG pada 2013, serta transaksi yang dilakukan XL Axiata dengan SUPR pada 2014, dan XL-Protelindo pada 2016," paparnya.
Pada 2013, Indosat melepas 2.500 menaranya ke Tower Bersama senilai US$ 406 juta (sebelum dikenakan beberapa penyesuaian harga).
Dari total nilai akuisisi tersebut, sebesar 17,98 persen atau USD 73 juta dibayar dalam bentuk saham dari perusahaan menara itu.
Lelang Akan Berlangsung Ketat
Lalu pada 2014, XL Axiata melepas 3.500 menara ke Solusi Tunas Pratama dengan nilai Rp 5,6 triliun di mana pembayaran transaksi seluruhnya dalam bentuk tunai.
XL menyewa kembali menara yang telah dijual kepada Solusi Tunas Pratama untuk jangka waktu 10 tahun.
Kemudian pada 2016, XL Axiata menjual 2.500 menaranya kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan nilai transaksi sekitar Rp 3,568 triliun.
Heru menilai faktor lain yang menentukan valuasi menara adalah tenancy ratio, usia menara, lokasi, harga sewa kembali, dan lainnya.
"Lelang menara milik Indosat Ooredoo akan ketat karena bisnis infrastruktur telekomunikasi berpotensi mendatangkan margin yang menjanjikan," ucapnya menandaskan.
(Isk/Why)
Advertisement