Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah langkah untuk menghentikan tawuran antarwarga yang kerap terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan.
Anies menuturkan, pihaknya akan berdiskusi lebih lanjut dengan jajarannya di Pemprov DKI untuk mengantisipasi tawuran yang terjadi di seluruh wilayah Jakarta.
Advertisement
“Nanti kita sedang siapkan beberapa langkah terkait dengan mencegah terjadinya tawuran itu. Kita akan bicarakan,” ungkap Anies di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (8/9/2019).
Meski begitu, Anies belum mau menjelaskan langkah apa yang disiapkan untuk menangkal persoalan klasik Jakarta itu. Dia hanya memastikan bahwa aparat kepolisian akan ikut terlibat dalam menjaga keamanan di Jakarta.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, setiap pelanggaran yang terjadi akan ditindak tegas oleh pihak yang berwenang. Misalnya, bila melanggar Peraturan Daerah (Perda), maka yang akan turun tangan adalah Satpol PP.
“Kalau pelanggaran hukum pidana diprosesnya lewat kepolisian, karena itulah sikap kita dalam mengapresiasi langkah kepolisian,” tutunya.
“Harapannya dengan sikap kepolisian yang tegas, sikap kepolisian yang responsif itu akan memberikan efek deteren, sehingga pelanggaran-pelanggaran pidana itu tidak berulang,” kata Anies mengakhiri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dendam Lama
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengungkapkan tawuran yang terjadi di Manggarai yang melibatkan warga wilayah Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat merupakan tradisi yang diturunkan antar generasi.
"Itu dendam lama. Sudah antargenerasi. Ini generasi yang kedua. Jadi, generasi pertama itu bapak-bapaknya," kata Irwandi seperti dikuti dari Antara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2019).
Irwandi mengaku pemerintah kota Jakarta Pusat telah melakukan pencegahan baik dari pengetatan keamanan hingga penyuluhan moral agar tawuran serupa tidak kembali terulang.
"Sudah kita coba semua, bikin pos, bikin pengamanan lewat CCTV, bikin kegiatan, sudah semuanya tapi memang ini kayaknya sudah mendarah daging," kata Irwandi.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang serta menghimbau agar RT dan RW yang warganya terindikasi sering terlibat aksi tawuran mengetatkan pengamanan di wilayahnya.
"Diharapkan adanya kegiatan-kegiatan di wilayah tersebut, terus mungkin dari para alim ulama juga dapat membantu," kata Irwandi.
Sebelumnya, pada Rabu (4/9/2019) terjadi tawuran di perlintasan stasiun kereta Manggarai yang melibatkan warga Tebet, Jakarta Selatan dan warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya tawuran yang didominasi oleh remaja dan pelajar itu.
Tawuran tersebut menyebabkan layanan kereta KRL terhenti selama dua jam dan menyebabkan penumpukan penumpang di beberapa titik.
Advertisement