Golek Nusantara Bakal Ramaikan ICRA Exhibition 2019

Golek Nusantara menjadi kesenian yang sudah diekspor ke luar negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2019, 05:00 WIB
Golek Nusantara

Liputan6.com, Jakarta Indonesia Interior & Craft Exhibition 2019 akan digelar di Hall A Jakarta Convention Center pada tanggal 2-6 Oktober mendatang. Wayang Golek Nusantara kreasi dari Benny Adrianto akan turut serta dalam event yang tahun ini mengusung tema Kriya Indonesia Dalam Ekonomi Digital.

Wayang Golek yang dibalut dengan batik Nusantara karya Benny sudah diekspor ke luar negeri. Dari benua Asia hingga Eropa. Benny menuturkan, perkembangan zaman ke era digital sangat memudahkannya dalam memperkenalkan Golek Nusantara ke mancanegara.

"Penggunaan aplikasi media sosial seperti Instagram dan Facebook memudahkan penjualan ke mancanegara. Juga berfungsi untuk memamerkan produk, terutama. Memperlihatkan kegiatan yang pernah dilakukan bahkan menghilangkan biaya untuk kios offstore. Juga membuat reseller di mancanegara dan memperluas jaringan penjualan," ujar Benny Adrianto dalam keterangannya di Jakarta, baru-baru ini.

"Sekarang penjualannya sudah sampai ke luar negeri seperti Inggris, Belgia, Prancis, Singapura, Thailand, Australia, Jepang dan Amerika," tambah dia.

Benny mengaku memulai berkarya Golek Nusantara ini sejak tahun 1998. Saat itu, lanjut Benny, Sri Hartati Fauzi Bowo meminta sarannya untuk souvenir bagi tamu yang datang ke Jakarta.

"Awalnya Bu Tati Fauzi Bowo minta saran bentuk souvenir yang bagus untuk tamu asing yang datang ke Jakarta. Saat itu pak Fauzi Bowo masih jadi Kepala Dinas Pariwisata DKI. Setelah berpikir akhirnya jadilah ide Wayang Golek Nusantara ini. Ternyata dia suka dan akhirnya bisnis ini yang saya tekuni sampai sekarang," jelas dia.

 


Inovasi

Golek Nusantara

Golek Nusantara, lanjut dia, sudah banyak berinovasi dari awal hingga kini. Dari bentuk wayangnya hingga busana yang melekat di wayang tersebut.

"Awalnya saya 'main' di batik, jadi wayangnya dominasi batik. Tapi sekarang busananya ada yang tenun, songket, lurik. Banyak juga yang pesan wayang golek dengan busana ciri khas daerah lain atau negara si pemesan. Untuk wayangnya saya sudah bekerja sama dengan pengrajin dari daerah Subang, Bandung, Yogyakarta hingga Purwakarta," tutur dia.

Untuk merangkul pasar milenial, kata Benny, dirinya sedang mencoba material golek dari bahan porselen, bukan dari kayu lagi. Bentuknya juga menyerupai action figure.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya