Liputan6.com, Jakarta Bocah perempuan usia 3 tahun asal Inggris mengalami nasib tragis. Aoife Flanagan-Gibb mengembuskan napas terakhir pada 7 Juli 2019 akibat kanker perut setelah sebelumnya berulangkali mengalami salah diagnosis.
Menurut keterangan keluarganya, Aoife berulangkali didiagnosis mengalami konstipasi atau perut kembung, melansir laman New York Post.
Advertisement
"Dia berulangkali masuk dan keluar rumah sakit dengan masalah dan infeksi yang berbeda. Tapi mereka (pihak rumah sakit) selalu mengatakan pada kami bahwa dia hanya mengalami konstipasi yang biasa dialami anak-anak," ujar Eilish Flanagan, ibu Aoife.
Eilish mengatakan, dirinya telah nyaris duabelas kali memeriksakan kondisi Aoife untuk mencari tahu apa penyebab sakitnya. Ironisnya, nyawa Aoife melayang beberapa hari setelah dia mendapat diagnosis yang tepat.
Meninggal dalam Pelukan Ibu
Tepatnya lima hari setelah dokter mendiagnosisnya dengan benar, bocah perempuan asalh Essex itu meninggal dalam pelukan sang ibu di rumah sakit.
"Kejadian itu benar-benar tak terduga. Dia mengalami henti jantung yang luar biasa," cerita Eilish. "Aku memeluknya karena aku tahu ada yang salah dengan dirinya. Dia meninggal dalam pelukanku," ucap Eilish.
Advertisement