Liputan6.com, Jakarta - Pemain PlayStation pasti sudah tidak asing dengan tombol-tombol yang ada di kontroler konsol tersebut. Selain tombol arah, ada pula tombol lain yang berisi simbol-simbol geometri.
Uniknya, ternyata ada dua tipe pemain yang memberi nama tombol X dengan nama berbeda. Ada yang menyebutnya tombol 'silang', tapi ada pula yang menyebutnya sebagai tombol 'X' (Eks--seperti huruf).
Melihat perbedaan tersebut, Sony pun akhirnya angkat bicara terkait perbedaan itu. Dikutip dari Games Radar, Senin (9/9/2019), pelafalan yang tepat untuk tombol tersebut adalah 'silang' atau 'cross'.
Baca Juga
Advertisement
Jawaban itu diungkapkan oleh akun Twitter resmi PlayStation Inggris beberapa waktu lalu. Dengan kata lain, simbol tersebut dimaksudkan sebagai bentuk, bukannya huruf.
"Segitiga, lingkaran, silang, kotak. Jika silang disebut X (padahal bukan), lantas kenapa (tombol lain) dipanggil lingkaran," tulis akun @PlayStationUK menjawab pertanyaan seorang warganet.
Setelah jawaban tersebut, tidak sedikit warganet yang mengaku kaget sebab selama ini salah menyebutnya. Namun, tidak sedikit pula yang mengatakan tetap memilih memanggilnya dengan 'eks'.
Karenanya, PlayStation Inggris pun berseloroh dengan memberi kebebasan pemain untuk memanggil simbol tersebut dengan sebutan apapun, tapi mereka tetap menyebutnya dengan silang. Kalau kamu bagaimana? Tim 'eks' atau 'silang'.
Layanan Langganan PlayStation Jadi Sumber Besar Pendapatan Sony
Terlepas dari hal tersebut, selama tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2020, Sony memprediksi divisi gaming di perusahaan akan menghasilkan pendapatan USD 20,3 juta atau sekitar 284 triliun rupiah.
Angka itu turun dari USD 21,3 juta selama tahun fiskal 2018/19 dan juga turun dari perkiraan sebelumnya untuk tahun fiskal yang sedang berjalan sekarang.
Meski tren penjualan unit PlayStation 4 terbilang positif, perusahaan mencatat secara umum penjualan perangkat keras itu terjual lebih lambat dari yang diharapkan. Namun terlepas dari itu, layanan langganan PlayStation menjadi sumber besar pemasukan perusahaan pada tahun fiskal ini.
PlayStation Plus memiliki jutaan pelanggan. Sementara itu, jumlah pelanggan PlayStation Now juga mengalami peningkatan.
Kemudian layanan streaming televisi PlayStation Vue, juga turut berkontribusi terhadap pemasukan perusahaan. Demikian dikutip dari Venture Beat, Kamis (1/8/2019).
Selain itu, angka unduhan gim digital juga meningkat lebih dari 53 persen pada kuartal sebelumnya. Ini merupakan pertama kalinya bagi Sony menyentuh angka di atas 50 persen dan tentunya berdampak positif bagi pemasukan perusahaan.
Lebih lanjut disebutkan, games-as-a-service juga berkontribusi positif. Para gamers menghabiskan waktu lebih lama di gim dan menghabiskan uang untuk transaksi mikro dan season pass.
Advertisement
Pengapalan PlayStation 4 Tembus 100 Juta Unit
Diwartakan sebelumnya, Sony baru saja mengumumkan pencapaian yang sudah diperoleh dari PlayStation 4 (PS4). Perusahaan mengatakan dalam penutupan kuartal ini, mereka sudah berhasil menjual 3,2 juta unit PS4.
Dengan kata lain, hingga akhir 2019, secara keseluruhan perusahaan sudah menjual 100 juta unit PS4. Dikutip dari GSM Arena, Rabu (31/7/2019), capaian ini membuat PS4 menjadi konsol gim tercepat yang berhasil mencapai predikat tersebut.
Perlu diketahui, PS4 membutuhkan waktu sekitar 5 tahun 7 bulan untuk menyentuh angka 100 juta unit. Menurut analis senior di Niko Partners, Daniel Ahmad, capaian tersebut mengungguli PS2 dan Nintendo Wii.
Secara rinci, PS4 terjual sebanyak 50 juta dalam tiga tahun pertama rilis. Lalu, jumlah itu terus menurun mencapai 19 juta unit pada 2017 dan 17,8 juta di 2018.
Penjualan PS4 sendiri diprediksi masih akan tumbuh meski sudah memasuki akhir masa siklusnya. Hal itu tidak lepas dari kehadiran PS generasi terbaru yang belum dapat dipastikan kedatangannya.
Sony sendiri sempat mengungkap bahwa PS generasi anyar baru akan rilis setidaknya pada tahun depan. Konsol yang diberi nama PS5 ini disebut akan dibekali kemampuan grafis 8K, 3D audio, dan kompatibel dengan judul gim PS4.
(Dam/Ysl)