3 Duel Terakhir Timnas Indonesia Vs Thailand

Timnas Indonesia menjamu Thailand pada laga kedua Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 09 Sep 2019, 17:25 WIB
Striker Timnas Indonesia, Ferdinand Sinaga, memenangi duel dengan pemain Thailand, Teerasil Dangda, dalam laga leg kedua final Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta Timnas Indonesia kedatangan Thailand pada pertandingan kedua Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Pertarungan ini akan menyajikan duel seru karena kedua tim memang selalu memperlihatkan permainan yang atraktif saat bertemu.

Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Thailand terbilang cukup sering. Namun, mayoritas pertemuan kedua tim terjadi di Piala AFF, bukan di level yang lebih tinggi seperti kualifikasi Piala Dunia seperti kali ini.

Namun, memang selalu menarik ketika melihat pertemuan antara Timnas Indonesia dan Thailand. Kedua tim selalu memperlihatkan adu kemampuan yang sangat baik, terutama dalam melakukan serangan. Walau harus diakui, Thailand memiliki catatan yang lebih baik dalam pertemuan dengan Indonesia di level tim nasional senior.

Dari begitu banyak pertemuan antara Timnas Indonesia dan Thailand, Bola.com memilih untuk membahas bagaimana tiga pertemuan terakhir kedua tim sebelum bertarung di SUGBK pada Selasa (10/9/2019).

Dua pertemuan terjadi di final Piala AFF 2016, di mana pada akhirnya Timnas Indonesia lagi-lagi harus mengubur asa menjadi juara di level Asia Tenggara itu. Sementara pertemuan terakhir terjadi di Piala AFF 2018, di mana kedua tim bertemu di fase grup dan digelar di Bangkok.

Seperti apa cerita pertemuan antara Timnas Indonesia dan Thailand dalam 3 laga terakhir?


Leg Pertama Final Piala AFF 2016

Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak Hansamu Yama ke gawang Thailand pada laga final leg pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Rabu (14/12/2016). Indonesia menang 2-1 atas Thailand. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Mari memulainya dengan leg pertama final Piala AFF 2016. Seperti biasanya, final Piala AFF memang digelar dalam dua pertandingan, dan kali ini, Timnas Indonesia yang melangkah ke final usai menyingkirkan Vietnam, lebih dulu menjadi tuan rumah pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, 14 Desember 2016.

Dalam pertandingan ini, Andik Vermansah yang menjadi satu di antara beberapa pemain kunci Timnas Indonesia harus ditarik keluar saat laga baru berjalan 20 menit. Andik mengalami cedera dalam pertandingan ini dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Tim Garuda lebih dulu dikejutkan dengan gol Thailand pada menit ke-33. Teerasil Dangda memperlihatkan ketajamannya dengan menjebol gawang Kurnia Meiga lewat diving header usai memanfaatkan umpan dari Theeratorn Bunmathan. Tim Garuda pun harus mengakhiri babak pertama dengan tertinggal 0-1.

Namun, seakan mendapatkan semangat luar biasa di ruang ganti, tim asuhan Alfred Riedl ini bangkit di babak kedua. Rizky Pora mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-65.

Rizky Pora yang mendapatkan bola di tengah lapangan karena salah umpan yang dilakukan pemain Thailand langsung membawanya mendekati pertahanan Thailand. Tembakan jarak jauh pemain sayap Tim Garuda itu sempat mengenai Tristan Do dan sedikit berubah arah sebelum akhirnya masuk ke gawang Thailand.

Gol yang dicetak Rizky Pora menjadi sebuah pelecut semangat Tim Garuda untuk bangkit dan kembali berupaya meraih kemenangan. Hanya dalam waktu lima menit berselang, Timnas Indonesia pun berbalik unggul lewat gol yang dicetak pemain bertahan, Hansamu Yama Pranata.

Kali ini Rizky Pora berperan sebagai pemberi assist untuk gol kedua Timnas Indonesia dari sepak pojok. Sepakan itu disambut dengan baik oleh Hansamu Yama yang menanduk bola dan mengoyak jala gawang Thailand untuk kedua kalinya.

Para pemain Timnas Indonesia pun larut dalam keharuan saat merayakan gol tersebut. Hingga laga berakhir, keunggulan 2-1 untuk Timnas Indonesia tetap bertahan dan menjadi modal yang bagus untuk menjalani leg kedua di Bangkok tiga hari kemudian.


Leg Kedua Final Piala AFF 2016

Pemain Timnas Indonesia menyapa suporter usai dikalahkan Thailand di final kedua Piala AFF 2016 di National Stadium Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12). Indonesia kalah 2-0 dan harus puas menjadi runner up. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Timnas Indonesia datang ke Bangkok dengan cukup percaya diri setelah menang 2-1 di leg pertama final Piala AFF 2016. Tim Garuda hanya butuh hasil imbang, dan tidak boleh kalah 0-1 pun dari Thailand untuk bisa menjadi juara yang pertama kalinya dalam sejarah Piala AFF.

Namun, Dewi Fortuna memang tidak berpihak kepada Timnas Indonesia. Bertanding di Stadion Rajamangala, Bangkok, Timnas Indonesia justru kalah 0-2 dari tim tuan rumah. Pemain Thailand bertubuh besar, Siroch Chatthong, menjadi mimpi buruk bagi Boaz Solossa dkk. di Bangkok. 

Mimpi buruk itu dimulai dari menit ke-37, di mana pemain sayap Thailand, Theeratorn Bunmathan, melakukan penetrasi dari sisi kiri dan melepaskan umpan silang ke jantung pertahanan Timnas Indonesia. Siroch Chatthong terlambat menyambut bola dan bek Timnas Indonesia, Fachruddin Aryanto, berusaha menghalau bola.

Namun, upaya bek tengah Timnas Indonesia itu justru membuat bola membentur kaki Siroch Chatthong dan justru masuk ke dalam gawang Timnas Indonesia yang dikawal oleh Kurnia Meiga. Proses gol yang mengecewakan membuat Timnas Indonesia perlu mencetak gol agar kans juara tetap ada.

Sayangnya, dalam dua menit setelah babak kedua dimulai, justru Thailand yang berhasil menggandakan keunggulan. Siroch Chatthong kembali menjadi mimpi buruk bagi Kurnia Meiga.

Siroch Chatthong yang tidak terkawal dengan baik di dalam kotak penalti Timnas Indonesia menerima umpan dari Chanathip Songkransin. Pemain bernomor punggung 9 itu pun melepaskan tembakan placing ke arah tiang jauh gawang Timnas Indonesia yang tak berhasil dihalau oleh Kurnia Meiga. Thailand pun unggul 2-0.

Dalam kondisi tertinggal dua gol, Timnas Indonesia berusaha untuk lebih menekan. Namun, hingga waktu tambahan di akhir pertandingan, tim asuhan Alfred Riedl itu sulit untuk mencetak gol.

Malam Timnas Indonesia menjadi lebih tidak menyenangkan usai insiden tendangan bola yang dilepaskan Abduh Lestaluhu ke bench Thailand. Terprovokasi oleh para pemain dan ofisial Thailand yang mengulur waktu dengan tidak memberikan bola yang ada di dekat mereka, Abduh kemudian menendang bola yang diberikan kepadanya.

Insiden tersebut sontak membuat pemain Thailand menjadi emosional. Namun, insiden bisa diatasi dengan cepat dan Abduh harus mendapatkan kartu merah di akhir pertandingan tersebut.

Disadur dari Bola.com (Penulis Benediktus Gerendo)


Fase Grup Piala AFF 2018

Gelandang Timnas Indonesia, Riko Simanjuntak, menggiring bola saat melawan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Pertemuan terakhir Timnas Indonesia dan Thailand terjadi di laga ketiga Grup B Piala AFF 2018. Dalam perhelatan Piala AFF kali ini, format turnamen di fase grup menggunakan sistem yang berbeda, di mana setiap tim menjalani dua kali laga kandang dan dua kali laga tandang.

Setelah kalah 0-1 dari Timnas Singapura di laga perdana Grup B yang digelar di Stadion Nasional Kallang, Singapura, Timnas Indonesia menang 3-1 atas Timor Leste di SUGBK. Kemenangan itu pun menjadi modal yang sangat berharga bagi Timnas Indonesia untuk bertandang ke Bangkok pada laga ketiga.

Tim asuhan Bima Sakti itu bertolak ke Thailand dengan tekad meraih poin agar tetap memiliki peluang untuk lolos ke semifinal, di mana dalam laga terakhirnya Tim Garuda menjamu Filipina di SUGBK. Namun, tekad kuat itu tak berbuah hasil manis di Bangkok.

Bertanding di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada 17 November 2018, Timnas Indonesia harus menyerah 2-4 dari tuan rumah. Padahal Timnas Indonesia mampu memberikan ancaman yang luar biasa di awal laga lewat serangan-serangan yang dibuat oleh Riko Simanjuntak dan Stefano Lilipaly.

Timnas Indonesia memang berhasil unggul lebih dulu dalam pertandingan ini. Sebuah tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh Zulfiandi usai menerima umpan sepak pojok Evan Dimas tak mampu dihalau oleh kiper Thailand, Sivaruch Tedsungnoen. Gol ini menjadi pembuka asa bagi Tim Garuda untuk meraih poin di Bangkok.

Namun, tuan rumah mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-38 lewat gol yang dicetak oleh Korakod Wiriyaudomsiri. Gol balasan ini tidak main-main. Pemain Thailand itu mencetak gol lewat tendangan langsung dari sepak pojok. Awan Setho yang mengawal gawang Timnas Indonesia tak menyangka bola langsung diarahkan ke tiang jauh gawangnya dan masuk dengan indah.

Dalam kondisi imbang 1-1, Timnas Indonesia bersiap untuk turun minum. Namun, Thailand justru memberikan hukuman kepada Awan Setho dkk. lewat gol di masa tambahan waktu babak pertama. Pansa Hemviboon mencetak gol dengan memanfaatkan kemelut di depan gawang Timnas Indonesia.

Tertinggal 1-2 di babak pertama, Timnas Indonesia kembali menjadi bulan-bulanan Thailand di babak kedua. Dua gol tambahan dicetak oleh Thailand lewat Adisak Kraisorn pada menit ke-65 dan Pokklaw Anan pada menit ke-74.

Timnas Indonesia baru berhasil memperkecil ketinggalan pada menit ke-89. Fachruddin Aryanto mencetak gol bagi Tim Garuda lewat tandukan kepala memaksimalkan umpan sepak pojok yang dilepaskan oleh Riko Simanjuntak.

Namun, sayangnya, Timnas Indonesia harus pulang dengan tanpa poin karena kekalahan 2-4 dalam pertandingan tersebut. Timnas Indonesia pun gagal melangkah ke semifinal Piala AFF 2018, di mana dalam laga terakhirnya pun mereka ditahan imbang tanpa gol oleh Filipina di SUGBK.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya